Pengertian 9 Roh Kudus: Jenis serta Tujuannya Terlengkap!!

Pengertian 9 Roh Kudus: Jenis serta Tujuannya Terlengkap!!_ Sebagian orang Kristian sudah biasa dengan tujuh hadiah Roh Kudus: kebijaksanaan, pengertian nasihat, pengetahuan, ketakwaan, ketakutan Tuhan, dan ketabahan. Hadiah-hadiah ini, yang diberikan kepada orang Kristian semasa pembaptisan mereka dan disempurnakan dalam Sakramen Pengesahan, merupakan kebaikan: Mereka membuat orang yang mempunyai nya dilupuskan untuk membuat pilihan yang betul dan melakukan perkara yang betul.


Pengertian Buah Roh Kudus

Buah Roh Kudus merupakan istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus. Walaupun ada 9 sifat tulisan, namun istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk buah merupakan kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam Buah, dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon, dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah macam apa yang dihasilkan oleh pohon yang baik iyalah orang saleh atau orang benar. Berikut akan dihasilkan oleh orang yang bear-benar bertobat, yang menjadi pengikut setia Yesus Kristus. Sebaliknya, jika seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Kristen sejati.

Penyajian sifat-sifatnya diberitahu dengan peringatan untuk tidak melakukan perbuatan daging yang diikuti dengan sejumlah sifat-sifat yang buruk, berlawanan dengan buah Roh.] Sifat-sifat baik dari buah Roh disampaikan dalam bentuk pleonasme yang menurut ahli retorik George Kennedy merupakan Penggabungan runtunan kata yang mengalir ke luar dari hatinya.

Baca Juga: Fungsi agama: Pengertian Menurut Ahli, Unsur, Cara Beragama, Tujuan dan Macam-macam Agama


9 Roh kudus

  • Kasih

Kasih agape menunjukkan kehendak hati yang murah hati dan tidak bisa dikuasai yang selalu menginginkan kebaikan orang lain, tanpa peduli apa yang dilakukan orang itu. Ialah kasih yang diberikan dengan sia-sia tidak mengharapkan balasan dan tidak meminta pemberiannya. Agape merupakan suatu pilihan dari philos, yang merupakan member dengan kebetulan dan menunjukkan keinginan dibanding emosi. Agape mejelaskan bahwa kasih Allah yang tanpa harapan pada dunia ini. Kata ini terutama dipakai oleh Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus pasal 13 menggambarkan pengorbanan, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus dengan kematiannya di kayu salib untuk menebus dosa manusia, yang tidak memegahkan diri:

Kasih merupakan kesabar, baik hati dan tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Mereka yang sopan santun dan tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri. Mereka tidak pemarah serta tidak menaru kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Dia yang menutupi semua sesuatu, percaya denagn semua sesuatu, mengharapkan segala hal tertentu, Selalu sabar menanggung sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.

Agape Dapat diartikan sebagai kasih ke semua orang, digunakan oleh rasul Petrus pada suratnya yang kedua:

Sebab itu kalian harus benar-benar berusaha agar menambah takwa kalian kebajikanserta pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan serta ketekunan kesalehan dan kasih terhadap semua orang.

Baca Juga: Pengertian Tasamuh: Fungsi, Manfaat, Dalil dan Perilakunya


  • Sukacita

Kata Yunani untuk sukacita merupakan chara, yang berasal dari kata charis, iyalah kata Yunani untuk rahmat Dalam kaitan ini, sukacita dihasilkan oleh rahmat Allah. Jadi sukacita tidak hanya kebahagiaan sesaat saja, tetapi ‘sukacita sebenarnya berawal dari Khalik kudus. ekspresi dalam Roh yang paling baik saat lagi kesusahan. Misalanya, dalam 1 Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat akibat penganiayaan; tetapi di tengah kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita besar.

Kata chara memberi makna sukacita yang luar biasa karena Roh Kudus bekerja di dalam orang itu. Paulus bahkan menyebutnya sukacita Roh Kudus.] Di dalam Kitab Nehemia 8:11 tertulis:

Sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!


  • Damai sejahtera

Damai sejahtera merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan Allah. Damai ini merupakan keadaan istirahat yang tenang, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan keadaankacau balau Kata aslinya dalam bahasa Yunani eirene merupakan terjemahan dari kata bahasa Ibrani syalom (shalom) yang merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari luar. eirene mengatakan kekuatan ketertiban yang berantonim dengan kekacaubalauan.


  • Kesabaran

Dalam bahasa Yunani kesabaran adalah makrothumia yang terdiri dari dua kata yaitu makros,artinya panjang dan thumos temperamen, yang memberikan makna kelunakan, mau menanggun, panjang sabar, tabah, tahan menderita. pun termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk menanggung aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang mempunyai kemampuan untuk membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.


  • Kemurahan

Kemurahan bukan hanya berlaku manis. Orang bisa berbuat murah hati tetapi tidak berperilaku manis. Kelakuan manis lebih bermakna  bisa diterima, sedangkan kemurahan merupakan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Kata christotes merupakan perbuatan baik yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap yang lain, bersikap penuh rahmat.


  • Kebaikan

  1. Keadaan atau kualitas untuk bersikap baik.
  2. Kemuliaan perilaku; kebajikan.
  3. Perasaan manis, murah hati, ringan tangan.
  4. Bagian terbaik dari semuanya; Intisari; Kekuatan.
  5. Karakter umum yang dikenali dalam kualitas atau perbuatan.

  • Kesetiaan

Kesetiaan merupakan mendedikasikan diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya pasangan hidup, atau suatu hal atau suatu kepercayaan/agama. Menjadi setia membutuhkan tekad pribadi untuk tidak menyimpang jauh dari komitmen atau janji. Tidak selalu mudah untuk menjadi setia. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah.

Baca Juga: Pengertian Nabi dan Rosul : Perbedaan, Nabi ulul azmi, Kisah Nabi


  • Kelemahlembutan

Dalam bahasa Yunani, prautes dikenal sebagai kelembahlembutan. New Spirit Filled Life Bible mendefinisikan kelemahlembutan sebagai disposisi yang bertemperamen stabil, tenang, seimbang dalam roh, tidak sombong, dan bisa menguasai emosi. Kata ini diterjemahkan sebagai ‘kelemahlembutan,’ bukan merupakan indikasi kelemahan, melainkan kemampuan menguasai energi dan kekuatan. Orang yang mempunyai kualitas ini mampu mengampuni kesalahan, memperbaiki kekeliruan, dan menguasai jiwanya sendiri dengan baik.


  • Penguasaan diri

Kata Yunani egkrateia bermakna mempunyai kuasa atas (kata dasar krat- seperti pada kata demokrat, yang berarti pemerintahan), atau kepemilikan atas kelakuan sendiri. Pernyataan yang sama dipakai dengan rasul Petrus dalam suratnya yang kedua pasal 1:5-7:

Karna dari itu kalian harus benar-benar berusaha untuk menambahkan keimanan kebajikan, dalam kebajikan pengetahuan, dalam pengetahuan penguasaan diri, dalam penguasaan diri ketekunan, dalam ketekunan kesalehan, dalam kesalehan kasih akan saudara-saudara, dalam kasih terhadap semua orang.


Jenis-jenis Karunia Roh Kudus dan Artinya

  • Berkata-kata dengan Hikmat

hikmat merupakan Sofias dalam bahasa Yunani yang berarti hikmat atau kecerdasan. Hikmat inilah yang diminta Salomo dari Allah sampai beliau bisa menyelesaikan masalah dua orang perempuan sundal yang memperebutkan seorang anak (1Raja-raja 3:16-28). Yesus sudah melihat penderitaan dan penyiksaan yang akan melanda murid-muridnya sampai beliau berkata jika kamu ditemukan dengan pemimpin-pemimpin jangan kuatir sebab Roh Kudus yang akan mengatakan perkataan-perkataan yang akan kamu ucapkan (Matius 10:28). Pada masa infansi gereja itu tentu hikmat atau kecerdasan untuk mengarahkan gereja itu sangat dibutuhkan terlebih apabila dilihat dari sisi para penolak-penolak kekristenan iyalah orang-orang Yahudi dan kafir. Tanpa memperoleh hikmat dari Allah maka para rasul tidak akan bisa memberikan solusi pada masalah yang dihadapi oleh Jemaat abad pertama iyalah adanya sikap pandang rupa dalam memberikan kebajikan dalam janda-janda selain janda keturunan keturunan Gerika .


  • Berkata-kata dengan Pengetahuan

Kata pengetahuan berasal dari kata Gnoseos (bahasa Yunani) yang bisa berarti pengetahuan atau mengingat-ingat. Roh Kudus memberikan kemampuan bagi orang percaya untuk mengingat perkara-perkara yang telah dikatakan oleh Yesus pada saat bersama-sama dengan mereka. Sesuai dengan dibilang Yesus jika Roh Kudus turun (Yohanes 14:26). ialah akan mengajarkan kepadamu segala perkara itu dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Aku sudah katakan kepadamu. Allah tidak ingin agar FirmanNya itu dilupakan begitu saja melainkan Dia menginginkan agar firmanNya itu tetap disimpan didalam hati setiap orang yang percaya (Kolose 3:16-17).


  • Karunia untuk Menyembuhkan

Kisah Rasul 3, Lukas menuliskan pemulihan manusia timpang yang dilakukan Petrus dan Yohanes dalam pintu gerbang Bait Allah yang bernama Pintu Elok. Dalam ayat 6 Petrus berkata agar didalam nama Yesus orang tersebut bisa berjalan. Selanjutnya didalam ayat 7 dikatakan seketika itu pun dia berjalan dan tidak hanya itu saja melainkan dia pun meloncat sebagai tanda bahwa dia sembuh total. Petrus tidak harus teriak-teriak didalam nama Yesus lalu kelumpuhan itu berangsur-angsur pulih seperti yang dilakukan semua orang-orang yang mengatakan dirinya bisa melakukan penyembuhan. Pemberian penyembuhan bukan semata-mata bertujuan untuk menyembuhkan orang-orang sakit. Karena bila demikian Paulus selayaknya telah menyembuhkan Teropimus yang ditinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus (2 Timotius 4:20). Mengapa dia tidak menyembuhkan padahal dia bisa menyembuhkan bermacam-macam penyakit? Karena Pemberian penyembuhan itu bukan menjadi tanda kepada orang percaya melainkan kepada orang yang tidak percaya.


  • Karunia Iman

Pemberian iman ini ditujukan kepada bagaimana seseorang itu percaya iyalah dengan mendengarkan firman Allah (Roma10:17) tentunya firman yang disampaikan langsung oleh Roh Kudus terhadap seseorang. Beliau menuliskan Paulus Roh Kudus berkata (1 Timotius 4:1 ; Ibrani 3:7). Maksudnya bahwa ada saatnya Roh Kudus berbicara langsung kepada orang Kristen yang  akan menjadikan iman seseorang semakin bertambah.


  • Karunia Mengadakan Mujizat

Dalam kata mujizat berasal dari kata Yunani iyalah Dunaneon yang berarti kuasa atau kekuatan. Kata dunaneon ini biasanya ditujukan kepada ledakan yang maha dasyat tetapi pun ditujukan kepada suatu tindakan yang maha menakjubkan karena bersifat diluar kekuatan normal (supranatural). Kekuatan yang demikian hanya dimiliki oleh Allah. Nikodemus artinya percaya kepada Sabda Kristus setelah beliau melihat mujizat (Yohanes 3:1, 2). Simon tukang sihir pun percaya kepada Pilipus sesudah dia melihat mujizat (Kisah Rasul 8:13).


  • Karunia Bernubuat

kata bernubuat merupakan Propheteia yang berarti; 1. Menyatakan hal-hal yang pasti akan terjadi pada hari yang akan datang. 2. Ditujukan untuk mengajar. Arti bernubuat cenderung diberikan pada kelakuan seseorang yang mengajarkan firman Allah sesuai dengan yang difaktakan Roh Kudus kepadanya. Itu sudah digambarkan Paulus dalam 1 Korintus 4:4, 29-31.


  • Karunia Untuk Membedakan Roh

Pemberian seperti ini ditujukan kepada Pemberian yang dimiliki seseorang untuk membedakan pengajaran. Dalam 1 Yohanes 4:1, 2 Yohanes menasehatkan orang Kristen abad pertama untuk menguji pengajaran, tentu mereka harus memperoleh Pemberian Roh agar bisa melakukannya.


  • Karunia Bahasa Roh

Ditujukan kepada kemampuan seseorang berbicara dalam bahasa asing yang tidak pernah dipelajari sebelumnya. Hal itu di Pemberian kan Roh Kudus kepada orang-orang tertentu agar pemberitaan injil itu tidak terkendala hanya karena bahasa. Contoh yang tepat untuk ini ada pada Kisah Rasul 2:1-8.


  • Karunia Untuk Mengartikan Bahasa Roh

Ditujukan kepada Pemberian yang dimiliki seseorang untuk mengartikan maksud firman Allah yang disampaikan oleh seseorang yang memperoleh kan Pemberian bahasa Roh dan bukan berarti menterjemahkan.


Tujuan Karunia Roh Kudus

Pemberian – Pemberian Roh Kudus diberikan oleh Roh Kudus dengan tujuan tertentu, dan tujuan itu bisa dibagi dalam tiga bagian besar iyalah:


  • Bertujuan Untuk Meneguhkan Sidang Jemaat (1 Korintus 14:2)

Dalam Roma 10:17 paulus berkata bahwa iman itu akan datang karna sudah mendengar Firman Allah dengan memberikan Roh Kudus iyalah mengajar firman Allah. Sebagai hasil pengajaran itu Sidang Jemaat akan semakin teguh didalam iman. Kebalikannya bila Roh Kudus tidak megajarkan  seseorang dari kelompok jemaat, maka pengajaranpun tidak ada dan sebagai akibatnya iman atau keyakinan Jemaat itu jadi lemah dan mengarah dalam sikap duniawi serta meniru ajaran-ajaran yang kontradiksi dengan firman Allah.


  • Bertujuan Untuk Meneguhkan Individu

Allah sangat peduli terhadap perorangan maupun kelompok. Untuk meneguhkan iman seseorang itu Roh Kudus mengaruniakan:

Iman yang dibicarakan langsung Roh Kudus kepada yang berhubungan. Paulus mendengar Roh Kudus berbicara kepadanya secara langsung, 1 Timotius 4:1,…Roh Kudus berkata dengan jelasnya …. Hal ini tentu akan menjadi nilai plus bagi seseorang yang mengalami hal yang demikian yang kemudian akan menjadikan imannya semakin kuat.


  • Untuk Meneguhkan Firman Allah

Objek pemberitaan firman Allah yang memerlukan Pemberian Roh ini merupakan orang-orang yang tidak percaya. Jikalau mereka sudah melihat sesuatu yang menakjubkan diluar dari kemampuan manusia (kekuatan supranatural) maka umumnya mereka akan percaya. Nikodemus artinya yakin pada Yesus Kristus yang telah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus (Yohanes 3:1, 2). Yesus menyuruh pengikutnya Dalam Markus 16:15-20 untuk menyebarkan Injil. Beliau bisa mengetahui bahwa pemberitaan akan berkurang pada respon bila tidak degan tanda-tanda ajaib, Itulah yang ditulis dalam ayat 20 dikatakan bahwa tanda-tanda ajaib itu meneguhkan pemberitaan mereka. Hasil yang pertama dari pemberitaan yang disertai dengan mujizat ada dalam Kisah Rasul 2:1-41, iyalah dibaptiskannya kira-kira 3000 orang yang percaya setelah mereka melihat mujizat Allah.

Baca Juga: Pengertian Majas Menurut Para Ahli Lengkap dengan Macam Macamnya


Cara Untuk Menerima Karunia Roh Kudus

Dalam Alkitab Perjanjian Baru kita memperoleh informasi bahwa ada dua cara untuk menerima Pemberian – Pemberian Roh itu. Yang pertama merupakan melalui baptisan Roh Kudus. Sebelum kenaikanNya ke surga, Yesus telah berpesan kepada rasul-rasul itu agar tidak meninggalkan Yerusalem karena mereka akan menerima janji Allah, dimana Yohanes membaptiskan dengan air tetapi mereka akan dibaptis dalam Roh Kudus (Lukas 4:48; Matius 3:110.Selanjutnya dalam Kisah Rasul pasal dua dinyatakan bahwa pada hari raya Pentakosta yang pertama sesudah kebangkitan Kristus, rasul-rasul dipenuhi dengan Roh Kudus yang memenuhi tempat mereka berhimpun yang turun menyerupai lidah api. Sebagai hasilnya rasul-rasul penuh dengan Roh Kudus (baptisan Roh Kudus) dan memperoleh salah satu Pemberian Roh iyalah berkata-kata dalam bahasa lain. Hal yang sama pun dialami oleh keluarga Kornelius. Ketika Petrus menyampaikan Firman Allah, Roh Kudus turun ke atas sekalian orang yang mendengar (Kornelius dan kaum keluarganya) (Kisah Rasul 10:24), persis seperti yang terjadi pada Kisah Rasul 2:1-4. bisa kah seorang menegahkan air itu daripada membaptiskan orang yang sudah menerima Roh Kudus sama seperti kami ini? (Kisah Rasul 10:47). Sebagai konsekuensi kejadian tersebut, keluarga Kornelius berbicara di dalam berbagai-bagai bahasa sehingga orang-orang yang datang dengan Petrus-pun heran dan berkata bahwa Allah-pun mencurahkan RohNya kepada orang kafir yang pun merupakan penggenapan nubuatannya di dalam Yoel 2:28-30.

Kemudian cara yang ke-dua merupakan dengan penumpangan tangan rasul. Orang-orang yang memperoleh tumpangan tangan rasul akan memperoleh Pemberian Roh Kudus. Tentu penumpangan itu bukan atas kemauan rasul itu sendiri melainkan Roh Kudus, Tetapi sekaliannya itu dikerjakan oleh Roh yang Satu itu pun dengan membahagi-bahagi kepada masing-masing, sebagaimana kehendak-Nya (1 Korintus 12:11).

Contohnya:

Kisah Rasul 6:1-5, salah satu dari tujuh saudara yang dipilih itu melakukan tanda-tanda mujizat di Samaria sebagai konsekuensi tumpangan tangan rasul.

Kisah Rasul 19:1-7, orang Kristen di Efesus memperoleh tumpangan tangan dari Paulus dan mereka bernubuat dan berkata-kata dalam berbagai bahasa.

Orang-orang yang memperoleh tumpangan tangan rasul tidak bisa menumpangkan tangan ke atas orang lain sehingga orang tersebut memperoleh Pemberian Roh. Hal itu menjadi penyebab sehingga Petrus dan Yohanes harus turun ke Samaria untuk menumpangkan tangan ke atas orang-orang yang telah dibaptis pada waktu mendengarkan khotbah Pilipus iyalah salah seorang diantara tujuh orang yang memperoleh tumpangan tangan dari rasul pada Kisah Rasul 6. Sesudah semua rasul dan orang-orang yang memperoleh tumpangan tangan dari rasul meninggal, maka Pemberian – Pemberian Roh berhenti.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian 9 Roh Kudus: Jenis serta Tujuannya Terlengkap!! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: