Pengertian Tasamuh: Fungsi, Manfaat, Dalil dan Perilakunya

Pengertian Tasamuh: Fungsi, Manfaat, Dalil dan Perilakunya-Dalam hidup bermasyarakat tentu  sangatlah banyak  nilai-nilai yang dijunjung tinggi serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai moral yang telah ada sejak dahulu kala ini memang diajarkan kepada umat manusia. Supaya manusia tersebut tetap terjaga akhlak dan moralnya dari perbuatan-perbuatan yang merugikan, baik diri sendiri maupun orang lain.


Pengertian Tasamuh

Tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti toleransi yang mempunyai arti bermurah hati, kata lain dari tasamuh adalah ‘tasahul’ yang memiliki arti bermudah-mudahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata toleransi adalah suatu sikap menghargai pendirian orang lain (sepertin pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian diri sendiri.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa toleransi mengandung sifat-sifat seperti lapang dada, tenggang rasa, menahan diri, dan tidak memaksakan kehendak orang lain.

Sikap tasamuh juga dapat kita tunjukan dengan sikap sabar menghadapai keyakinan-keyakinan orang lain, pendapat-pendapat mereka dan amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dengan keyakinan kita dan tidak sesuai dengan syariat Islam. Kita juga dilarang untuk menyerang, menyakiti dan mencela orang lain yang tidak sependapat dengan kita.

Dan ada juga yang bilang bahwa Tasamuh atau toleransi adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Kita tidak boloeh memandang rendah suku bangsa, agama, atau kebudayaan daerah lain, apalagi bersikap menghina, membenci, atau memusuhinya.

Selain itu makna tasamuh juga dapat diartikan sabar menghadapi keyakinan-keyakinan orang lain, pendapat-pendapat mereka dan amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dan batil menurut pandangan, dan tidak boleh menyerang dan mencela dengan celaan yang membuat orang tersebut sakit dan tersiksa perasaannya. Asas ini terkandung dalam banyak ayat Al-Qur’an diantaranya:

“Dan janganlah kalian mencela orang-orang yang berdo’a kepada selain Allah, yang menyebabkan mereka mencela Allah dengan permusuhan dengan tanpa ilmu. Demikianlah Kami menghiasi untuk setiap umat amalan mereka, lalu Dia mengabarkan kepada apa yang mereka lakukan”. (QS.Al-An’am:108).

Baca Juga: Fungsi agama: Pengertian Menurut Ahli, Unsur, Cara Beragama, Tujuan dan Macam-macam Agama


Fungsi Tasamuh

Fungsi dari tasamuh disini adalah:

  • Menciptakan rasa keharmonisan antar sesama manusia baik dalam hidup bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara.
  • Menumbuhkan sikap saling menghormati dan tidak memaksa antar sesama manusia.
  • Menciptakan rasa rukun antar umat beragama satu sama lain.
  • Menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama umat manusia.
  • Tetap menghargai pendapat orang lain, meski terdapat perbedaan pendapat satu sama lain.

Manfaat Tasamuh

Sikap tasamuh memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya :

  • Mempererat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan di antara manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap sesama manusia.
  • Menghindarkan dari tindakan kekerasan dan kekacauan.
  • Mempermudah dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Meningkatkan derajat manusia, baik di hadapan orang lain ataupun di hadapan Allah swt.
  • Menjaga dan menghormati kewajiban dan hak orang lain.
  • Menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat.
  • Menciptakan kasih sayang terhadap sesama.
  • Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan di lingkungan masyarakat.

Disebutkan juga dalam Sabda Nabi Muhammad SAW :

“Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan orang mukmin satu kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan dia dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Pengertian Nabi dan Rosul : Perbedaan, Nabi ulul azmi, Kisah Nabi


Dalil-Dalil Tasamuh

Dalam beberapa keterangan di bawah ini juga dijelaskan bahwa sebagai orang yang beriman kita harus bisa menjadi orang-orang yang senantiasa melakukan perbuatan baik dan tidak saling membenci satu sama lain. Baik itu yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ ٨

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Maidah (5): 8).

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ  فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ١٠

Artinya:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (al-Hujuraat (49): 10)

Rasulullah SAW sendiri juga menjelaskan perihal tasamuh ini lewat beberapa hadits yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat beliau. Diantaranya:

حَدَّثَنَا قَتَادَةُ ، عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Anas radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: “Tidak sempurna iman diantara kalian semua, sehingga orang tersebut mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari )

عَنِ الزُّهْرِيِّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : لاََ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، …….. الخ

Artinya:

Dari az-Zuhri berkata, menceritakan kepadaku Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, dan saling membelakangi, dan jadilah kalian semua sebagai hamba Allah yang saling bersaudara…..   (HR. Bukhari).

Baca Juga: Pengertian Majas Menurut Para Ahli Lengkap dengan Macam Macamnya


Berperilaku Tasamuh

  • Terhadap Sesama Teman Bertasamuh tidak pilih kasih, dilakukan dengan tidak membeda-bedakan pangkat, jabatan, dan kekayaan.
  • Terhadap Sesama Pemeluk Agama Islam Sebagai orang Islam, kita hendaknya meniru perilaku tasamuh yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Segala gerak dan tingkah laku kita sejak bangun tidur hingga kembali lagi tidur, sepenuhnya hendaknya seperti apa yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw. Bahkan apabila terjadi perbedaan pendapat, tidak langsung dijadikan alasan untuk tidak bertasamuh. Sabda Rasulullah saw.: Artinya: “Kamu akan melihat orang-orang yang beriman dalam saling menyayangi, saling mencintai, saling mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian lain pun akan merasakannya dengan tidak dapat tidur dan badan panas.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
  • Terhadap Non Muslim Umat Islam adalah sebaik-baik umat yang diciptakan oleh Allah swt. Untuk itu dalam pergaulan kita hendaknya bersikap sesuai dengan tuntutan agama agar bisa dijadikan contoh bagi umat yang lain. Terhadap umat yang tidak satu keyakinan dengan kita, kita tetap harus bersikap tasamuh. Akan menyakiti hati nabi, jika orang Islam menyakiti umat non muslim. Firman Allah swt.: Artinya : “Untukmulah agamamu dan untukkulah agama-ku.” (QS. al-Kafirun/109: 6) Dari ayat di atas, Allah swt. dengan jelas berfirman bahwa hendaknya kita saling hormat menghormati atas agama tiaptiap orang. Kita tidak boleh mengganggu atau mencampuri urusan agama orang lain.

Baca Juga: 6 Rukun Iman: Pengertian, Penjelasan, Menjaga, Yang Membatalkan

Hal ini rupanya sejalan dengan tri kerukunan antarumat beragama yang selama ini digalakkan oleh pemerintah, yaitu:

  1. Rukun antarumat beragama.
  2. Rukun antarumat berlainan agama.
  3. Rukun antarumat beragama dengan pemerintah.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Tasamuh: Fungsi, Manfaat, Dalil dan Perilakunya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: