Fungsi Usus Besar

Fungsi Usus Besar – Merupakan organ dalam sistem pencernaan yang merupakan kelanjutan dari usus kecil. Ketika usus besar diregangkan panjangnya bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter. Usus besar memiliki struktur dinding yang mirip dengan usus halus, mis. B. lapisan serosa, otot, submukosa dan mukosa. Fungsi utama usus besar adalah untuk mengambil makanan untuk dikeluarkan dari tubuh. Usus besar juga memiliki fungsi lain. Lantas apa saja fungsi usus besar dalam pencernaan? Simak penjelasannya di bawah ini.


Fungsi Usus Besar Untuk Sistem Pencernaan

  • Menyerap Air

Usus besar bertindak sebagai penyerap air. Jika makanan masuk ke usus besar, kandungan airnya akan diserap. Akan terjadi proses penyerapan air dan pengolahan limbah berupa feses yang dikeluarkan melalui anus.


  • Menyerap Vitamin

Ada beberapa bakteri baik di usus besar yang membantu proses pencernaan. Bakteri ini adalah salah satu penghasil vitamin K dalam tubuh. Pengaruh bakteri ini adalah membiarkan angin masuk.


  • Mengurangi Keasaman

Makanan yang dicerna dipecah oleh bakteri, tetapi ada bakteri yang menyebabkan makanan menjadi asam. Fungsi usus besar ini mengurangi keasaman makanan.


  • Menyerap Makanan Yang Tidak di Serap Usus Halus

Nutrisi diserap di usus kecil, terkadang nutrisi tetap ada. Nah, di usus besar, ia menyerap kembali nutrisi yang tidak diserap tubuh.


  • Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Ini bisa dibuktikan saat Anda mengalami diare. Seseorang yang mengalami diare akan buang air besar berkali-kali sehingga tidak ada satupun yang tertinggal di usus besar. Kemudian respon tubuh akan mengalami kelemahan dan ketidakberdayaan.


  • Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Fungsi usus besar selanjutnya adalah memadatkan kotoran. Pemadatan feses sangat penting dalam proses pembuangan feses. Jika tidak ada pemadatan, maka terjadi diare.


  • Melindungi Sistem Pencernaan

Bakteri baik di usus besar membantu melawan patogen yang dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Lapisan usus besar juga mencegah bakteri jahat diserap ke dalam usus.


Penyakit Usus Besar

fungsi-usus-besar-pada-manusia

Faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan usia semuanya dapat memicu penyakit yang memengaruhi fungsi usus. Beberapa kelainan medis yang bisa menjadi masalah pada usus besar antara lain:


  • Polip Usus Besar

Polip usus besar adalah jaringan yang tumbuh di usus besar. Kebanyakan polip tidak berbahaya, tetapi ada juga polip yang berisiko terkena kanker. Siapapun bisa terkena polip usus besar. Namun, orang yang berisiko lebih tinggi terkena polip ini berusia di atas 50 tahun, pernah memiliki polip, memiliki anggota keluarga yang pernah menderita polip, dan memiliki riwayat keluarga kanker usus besar.

Gejala polip usus besar termasuk perdarahan saat buang air besar, serta sembelit atau diare yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari tujuh hari. Meski begitu, polip usus besar seringkali tidak menimbulkan gejala.


  • Kolitis Useratif

Kolitis ulserativa adalah penyakit yang menyebabkan peradangan dan luka pada usus besar. Penyakit ini paling umum terjadi antara usia 15 dan 30 dan terutama karena faktor keturunan. Gejala kolitis ulserativa termasuk sakit perut, diare berdarah, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, kelelahan dan kelesuan, anemia, dan nyeri sendi.


  • Divertikulosis

Divertikulosis adalah penyakit di mana kantung-kantung kecil yang disebut divertikula muncul, yang menonjol dari usus besar. Kondisi ini biasa terjadi pada lansia. Dokter menduga penyebab divertikulosis adalah pola makan yang kurang serat. Sebagian besar penderita juga tidak merasakan gejala apapun. Jika divertikula terinfeksi, divertikulitis berkembang. Gejala divertikulitis bisa berupa sakit perut (terutama di perut kiri), demam, mual dan muntah, kram, dan sembelit. Pada kasus yang parah, divertikulitis dapat menyebabkan usus besar tersumbat atau bahkan robek.


  • Kanker Usus Besar

Kanker usus besar terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal di usus besar. Penyebab mutasi pada sel-sel ini tidak diketahui. Namun, risiko kanker usus besar akan meningkat pada orang yang berusia 50 tahun ke atas, pernah memiliki polip usus besar, memiliki riwayat keluarga kanker usus besar, menderita kolitis ulserativa atau penyakit Crohn, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, serta memiliki kebiasaan merokok.

Menjaga fungsi usus tetap normal dan mencegah gangguan kesehatan bisa dilakukan dengan langkah mudah. Mulai dari menerapkan pola makan seimbang, banyak mengonsumsi serat dari sayur dan buah, memenuhi kebutuhan cairan, hingga berolahraga secara teratur. Jika ada gejala yang terasa janggal di saluran pencernaan Anda, jangan anggap enteng dan konsultasikan ke dokter. Langkah ini akan membantu Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dari dokter Anda.


Bagian Usus Besar

Sebelum membahas fungsi usus besar, sebaiknya kenali dulu bagian-bagian usus besar. Sesuai dengan namanya, usus besar harus lebih besar dari usus lainnya. Meski berukuran besar, dibandingkan usus lain, ukuran usus besar sebenarnya jauh lebih pendek. Menurut Klinik Cleveland, usus kecil manusia memiliki panjang sekitar 6,7 meter, sedangkan usus besar hanya 1,8 meter. Usus besar sendiri sebenarnya terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:


  • Caecum (Sekum)

Ini adalah perantara antara usus kecil dan usus besar. Di sekum ini juga terdapat cacing umbai atau usus buntu. Selain berguna untuk menyerap sisa air dan garam, sekum juga memiliki katup yang berfungsi untuk mengontrol jumlah makanan yang masuk ke usus besar.

Saat makanan memasuki sekum, ia meneruskannya ke usus besar. Sekum juga menempel pada struktur mirip cacing yang kita kenal sebagai usus buntu.


  • Kolon Asenden

Sesuai dengan namanya, ascending colon berarti usus besar ke atas. Kolon asendens adalah bagian terbesar dari usus besar.

Itu terletak di dasar perut kanan bawah dan berakhir di sebelah hati. Berbeda dengan usus buntu, kolon asendens mempunyai tugas berbeda, yaitu penyerapan air dan nutrisi yang sebelumnya terlewatkan oleh usus halus.


  • Kolon Transversum

Seperti namanya, kolon transversal artinya usus besar yang membujur secara horizontal dari kanan ke kiri. Bagian perut dari sisi kanan ke kiri masih terhubung langsung dengan usus besar yang menaik. Usus besar melintang juga merupakan bagian dari usus besar yang terhubung langsung ke lambung karena disatukan oleh jaringan omentum.


  • Kolon Desenden

Seperti namanya, usus besar yang turun berarti usus besar yang berkurang. Setelah makanan melewati usus besar melintang, makanan itu diarahkan ke usus besar yang turun, yang ada di sisi kiri perut. Usus besar ini bertanggung jawab untuk menyerap feses untuk sementara sebelum dikirim ke rektum.


  • Kolon Sigmoid

Saluran kolon desendens adalah sigma yang bentuknya seperti huruf S. Kontraksi yang kuat terjadi pada bagian pendek kolon sehingga feses dapat dikeluarkan dari kolon desenden melalui anus.


  • Rektum

Ujung usus besar merupakan tempat penyimpanan terakhir sebelum feses dikeluarkan melalui anus. Selain dilapisi dengan selaput lendir dan pembuluh darah, rektum juga memiliki saraf yang terhubung ke otak sehingga seseorang dapat mengontrol kontraksi saat buang air besar.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Usus Besar semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: