Pengertian Hipotesis Adalah: Jenis, Kegunaan, Ciri, Manfaat! – Hipotesis berasal dari kata hypo yang memilikiarti sebelum dan thesis yang maknanya pernyataan atau pendapat. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada saat diungkapkan belum diketahui kebenarannya, akan tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris (Gulo,2000:57). Hipotesis memungkinkan kalian menghubungkan teori dengan pengamatan ataupun sebaliknya.
Hipotesis berkaitan erat dengan teori. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari pernyataan yang ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban sementara oleh karena jawaban yang ada merupakan jawaban yang berasal dari teori.
Dengan kata lain apabila teori menyatakan bahwa maman berpengaruh terhadap mimin, maka hipotesis merupakan sesuai dengan apa yang dikatakan teori tersebut, yakni maman berpengaruh terhadap mimin. Jawaban yang sebenearnya hanya baru akan ditemukan apabila peneliti sudah melakukan pengumpulan data dan analisis data penelitian (Juliandi, 2014:44).
Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli
-
Menurut Prof. Dr. S. Nasution
Hipotesis merupakan dugaan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk memahaminya. (Nasution:2000).
-
Zikmund (1997:112)
Menurut Zimund Hipotesis merupakan proposisi atau dugaan belum terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
-
Menurut Dyah Ratih Sulistyastuti dan Erwan Agus Purwanto (2007:137)
Hipotesis merupakan pernyataan atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris.
-
Menurut Mundilarso
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya dan masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu.
Hipotesis dirumuskan dalam hal teori, dugaan, pengalaman pribadi / orang lain, kesan umum, kesimpulannya merupakan masih sangat awal. Hipotesis merupakan pernyataan keadaan populasi yang akan diverifikasi menggunakan data / informasi yang dikumpulkan melalui sampel.
-
Menurut Kerlinger (1973)
Hipotesis merupakan pernyataan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jenis-jenis Hipotesis
-
Hipotesis satu arah dan hipotesis dua arah
Hipotesis penelitian bisa berbentuk hipotesis dua arah dan dapat pula berupa hipotesis satu arah. Kedua macam tersebut dapat berisi pernyataan mengenai adanya perbedaan atau adanya hubungan.
Contoh hipotesis dua arah:
- Adanya perbedaan mengenai peningkatan berat badan bayi antara yang mendapatkan susu tambah tiga gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
- Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar siswa.
Contoh hipotesis satu arah:
- Adanya perbedaan mengenai peningkatan berat badan bayi yang signifikan antara yang memperoleh susu tambah tiga gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
- Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan siswa dengan prestasi belajar siswa.
-
Hipotesis Statistik
Rumusan hipotesis penelitian pada waktunya akan diuji dengan menggunakan metode statistik, harus diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik merupakan simbol-simbol parameter. Parameter merupakan besaran-besaran yang ada pada populasi.
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis merupakan elemen penting dalam melakukan penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Ada tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
- Hipotesis dapat dikatakan alat kerja teoritis. Hipotesis ini dapat dilihat melalui teori yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah yang diteliti. Sebagai contoh, penyebab dan konsekuensi dari konflik dapat dijelaskan melalui teori konflik.
- Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan besar benar atau tidaknya ataupun pemalsuan.
- Hipotesis merupakan alat yang hebat untuk memajukan pengetahuan karena para ilmuwan dapat membuat keluar dari dirinya. Maksudnya hipotesis telah disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salah dengan cara bebas melalui nilai-nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Ciri-Ciri Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
- Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
- Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
- Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan bisa menerangkan fakta.
- Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis bisa duji dengan cara yang spesifik untuk menunjukkan bagaimana variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel tersebut.
- Hipotesis harus sederhana atau spesifik dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.
Manfaat Hipotesis
Dalam penetapan hipotesis pada sebuah penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
- Dapat memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian serta kerja penelitian.
- Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
- Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang tercerai-berai tanpa koordinasi kedalam sebuah kesatuan penting dan menyeluruh.
- Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Dan oleh sebab itu kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat bergantung kepada:
- Pengamatan yang amat tajam dari peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
- Imajinasi dan pemikiran kreatif dari peneliti.
- Kerangka analisa yang digunakan oleh peneliti.
- Metode dan desain penelitian yang sudah dipilih oleh peneliti.
- Kesalahan dalam perumusan hipotesis dan pengujian hipotesis.
Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:
- Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebut kesalahan alpha dan diberi simbol a atau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran.
- Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka itu dapat disebut kesalahan beta dan diberi simbol b.
Fungsi Hipotesis Dalam Penelitian
- Untuk menguji teori.
- Mendorong munculnya teori.
- Menerangkan fenomena sosial.
- Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian.
- Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
-
Penentuan masalah
Pengertian ilmiah dasar merupakan kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya muncul karena suatu keadaan atau peristiwa yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum atau teori-teori atau argumen yang telah dikenal ilmu pengetahuan. Penalaran dasar juga harus menyadari formulasi yang tepat. Dalam proses penalaran ilmiah, penentuan masalah berbentuk perumusan.
-
Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer
Dasar dugaan atau timbal balik sedangkan pengertian dari semua kegiatan. Hal ini juga digunakan dalam penalaran ilmiah. Tanpa hipotesis awal, observasi tidak akan ditargetkan. Fakta yang dikumpulkan tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan kesimpulan, karena tidak relevan dengan masalah yang dihadapi. Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam penelitian, hipotesis tidak dianggap sebagai priliminer hipotetis selama penelitian, tetapi merupakan hipotesis yang digunakan hanya untuk menguji sebelum penelitian sebenarnya dilakukan.
-
Pengumpulan fakta
Dalam penalaran ilmiah diantara sejumlah fakta hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan rumusan hipotesis awal didasarkan pada keakuratan dan ketepatan memilih fakta.
-
Formulasi hipotesa
Pembentukan hipotesis bisa melalui inspirasi atau intuisi, dimana logika tidak dapat mengatakan apapun tentang ini. Hipotesis yang dibuat pada saat ada hubungan tertentu antara sejumlah fakta. Misalnya sebuah anekdot yang sudah jelas menggambarkan sifat penemuan apel jatuh dari pohon ketika newton hipotesis, kalian diberitahu bahwa sebuah tidur dibawah dan mengingatkan bahwa semua benda pasti jatuh dan juga terlihat langsung hipotesis, yang dikenal sebagai hukum gravitasi.
-
Pengujian hipotesa
Maksudnya adalah pertandingan hipotesis dengan negara yang dapat diamati dalam istilah ilmiah disebut verifikasi atau pembenaran. Appabila hipotesis terbukti kompatibel dengan fakta bahwa apa yang disebut konfirmasi. Pemalsuan (menyalahkan) terjadi jika upaya untuk menemukan fakta-fakta dalam pengujian hipotesis ini tidak konsisten dengan hipotesis. Ketika itu tidak berhasil, maka hipotesis tidak bertentangan fakta bahwa yang disebut bukti (bukti). Hipotesis yang sering mendapat konfirmasi atau bukti yang menguatkan bisa disebut teori.
-
Aplikasi/penerapan
Jika hipotesis tersebut benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi) dan diharapkan harus dibuktikan sesuai dengan fakta. Ini harus diverifikasi / koroborasikan dengan fakta-fakta.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Hipotesis Adalah: Jenis, Kegunaan, Ciri, Manfaat semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂
Baca juga artikel lainnya tentang:
- 14 Pengertian Narkoba: Jenis, Bahaya dan Dampak Negatif!
- Pengertian K3: Fungsi, Jenis, Alat Pelindung dan Tujuannya!
- Pengertian Uang: Sejarah-Fungsi dan Nama Nama Uang Menurut Ahli
- Pengertian Cerita Rakyat : Jenis, Ciri-ciri, Unsur dan Contohnya!
- Senam Lantai : Jenis-Jenis dan Sejarah Senam Lantai Terlengkap!