Pengertian Zuhud: Pengertian Menurut Bahasa dan Istilah Al-Quran

Pengertian Zuhud: Pengertian Menurut Bahasa dan Istilah Al-Quran – Sahabat quran yang senantiasa mengharapkan ridha Allah SWT. Taukah sahabat apa itu zuhud ? Saat kita mempelajari teladan kehidupan junjungan kita Rasulullah SAW, maka salah satu pelajaran penting yang beliau sampaikan adalah terkait dengan perilaku hidup zuhud. Apa arti zuhud itu sebenarnya ? Apa pula pengertian zuhud sesungguhnya dalam islam ?Mari kita lihat lebih jauh tentang zuhud.


Pengertian Zuhud

Ibnul Qoyim menyebutkan definisi zuhud dan wara’ yang pernah beliau dengar dai gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ibnul Qoyim mengatakan,

Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat.” Dan “Wara’ adalah meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan membahayakan bagi kehidupan di akhirat.


Macam-Macam Zuhud

  • Pengertian Zuhud Menurut Bahasa

Zuhud menurut bahasa diartikan dengan berpaling dan meninggalkan atau menyendiri, sementara kata yang juga akar kata zuhud, berarti meninggalkan mengharap/ bergantung kepada dunia, atau meninggalkan sesuatu karena suatu kehinaan baginya.


  • Pengertian Zuhud Menurut Istilah

Zuhud menurut istilah adalah tidak berhasrat terhadap sesuatu yang mubah walaupun kesempatan untuk memperoleh atau mengerjakannya ada, hal itu dilakukan untuk melatih membersihkan diri, untuk mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri.

Kemudian Ibnul Qoyim menegaskan,

وهذه العبارة من أحسن ما قيل في الزهد والورع وأجمعها

Pembahasan ini adalah penjelasan terbaik dan paling mewakili untuk kata zuhud dan wara’. (Madarij as-Salikin, 2/10).

Pengertian di atas, zuhud lebih tinggi derajatnya dibandingkan wara’, warena zuhud pasti wara’ dan tidak sebaliknya.


  • Zuhud Dalam Al-Qur’an

Para ulama mengatakan, bahwa zuhud sudah Allah jelaskan dalam al-Quran melalui ayat-ayatNya,

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

(Kami jelaskan yang seperti itu) supaya kamu jangan bersedih terhadap apa yang tidak kamu dapatkan, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong, lagi membanggakan diri. (QS. Al-Hadid: 23)”

Zuhud ada di hati, sehingga yang bisa menilai hanya Allah, karena itu kita tidak bisa menilai status seseorang itu zuhud ataukah tidak zuhud, hanya semata dengan melihat penampilan luar. Kekayaan dan harta yang dimiliki, bukan standar zuhud, orang bisa menjadi zuhud, walaupun Allah memberikan banyak kekayaan kepadanya.


Dalil Naqli tentang Zuhud

Terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Qashash ayat 77 yang berbunyi sebagai berikut :

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah tlah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ayat di atas menunjukkan bahwa betapa luhurnya ajaran Islam dibanding dengan ajaran atau falsafah lain yang ada di muka bumi ini, islam menganjurkan adanya keseimbangan hidup, yaitu dengan menjadikan dunia ini sebagai ladang untuk mencari kebahagiaan akhirat. Bukannya menjadikan sebagai tujuan, zuhud dengan meninggalkan dunia secara berlebihan sama tercelanya dengan mereka yang mengejar kehidupan dunia tanpa mempedulikan urusan akhirat.


Zuhud Tidak Harus Miskin

Apakah zuhud tidak harus miskin? Zuhud ada didalam hati sehingga yang bisa menilai seseorang itu zuhud atau tidak hanyalah Allah SWT, kita tidak bisa menilai apakah ia orang zuhud atau bukan dari tampilan luar saja. Kekayaan dan harta yang dimiliki, bukan standar zuhud.

Tidak bisa di pungkiri bahwa Nabi yang Allah beri kerajaan, seperti Yusuf, Daud, atau Sulaiman, mereka adalah manusia-manusia yang sangat zuhud, bahkan Nabi Sulaiman adalah manusia terkaya di muka bumi, tetapi dia tetap berperilaku zuhud seperti firman Allah berbunyi :

Kami anugerahkan anak kepada Daud yang namanya Sulaiman. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia awwab. (QS. Shad: 30).


Ciri-Ciri Perilaku Zuhud

Seorang muslim sudah sepantasnya untuk membiasakan perilaku zuhud, Zahid adalah sebutan bagi orang yang berperilaku zuhud. Berperilaku zuhud memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :

  • Hidup sederhana, sekalipun kaya raya.
  • Menghindari hidup berfoya-foya dan bermegah-megah.
  • Senantiasa mengedepankan kepentingan akhirat.
  • Sangat berhati-hati dalam memperoleh atau mencari nafkah.
  • Tidak mudah terpengaruh dengan kesenangan duniawi. Dunia adalah ladang untuk akhirat.

Agar Kita Bisa Berperilaku Zuhud

Cara berperilaku zuhud antara lain sebagai berikut :

  • Yakin bahwa rizki tidak akan diambil orang lain, sehingga hati tenang dalam mencarinya.
  • Yakin bahwa amal tidak akan diwakilkan orang lain, sehingga kita sendiri sibuk dalam mencarinya.
  • Yakin bahwa Allah selalui mengawasi sehingga selalu taat dan takut saat berbuat maksiat.
  • Yakin bahwa kematian akan datang sehingga sibuk menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian (bisa dengan cara bersadaqah atau yang lain).

Apa Zuhudnya Nabi Muhammad SAW ?

Berikut beberapa sabda Rasulullah SAW tentang zuhud :

  • Perkataan Rasulullah SAW dalam hadist shahih: “seumpamanya aku memiliki emas sebesar gunung uhud, tidak akan membuatku bahagia jika emas itu harus menetap ditempatku selama tiga hari, akan aku bagikan sekian dan sekian, kecuali sedikit aku gunakan untuk membayar utangku”.

Allah SWT pernah menawari Rasulullah SAW dua buah gunung untuk di ubah menjadi emas dan perak, itu terjadinya sepulang Rasul dari Thaif dalam keadaan bersedih dan murung. Akan tetapi, Rasulullah menjawab, “Tidak, Tuhanku, sehari saja kenyang, aku sudah memuji-Mu, sedikit dan cukup itu lebih baik dari pada yang banyak tapi melenakan”.

  • Ucapan Rasulullah kepada Umar r.a saat dia masuk ke tempat Rasulullah dan menemukan Beliau tengah berbaring di atas kasur yang terbuat dari serabut. Menyaksikan itu, Umar berkata kepada beliau, “Kisra dan Kaisar tidur begini dan begitu, sementar engkau, Rasulullah, engkau hanya tidur begitu”.

Rasulullah menjawab: “Untuk apa bagiku dunia, Umar. Aku di dunia ini ibarat seorang penunggang yang berteduh di bawah pohon, kemudian setelah itu meninggalkannya dan pergi”.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Zuhud: Pengertian Menurut Bahasa dan Istilah Al-Quran semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: