Fungsi Manajemen Produksi, Tujuan, Ciri, Contoh dan Aspeknya

Fungsi Manajemen Produksi, Tujuan, Ciri, Contoh dan Aspeknya – Halo semuanya, pada artikel ini kita akan membahas fungsi manajemen produksi. Tahukah Anda sebelumnya apa itu manajemen produksi? Jika tidak, artikel ini dapat memperluas pengetahuan Anda karena artikel ini akan memungkinkan Anda untuk memahaminya sepenuhnya.


Fungsi Manajemen Produksi

Apa saja fungsi dari manajemen produksi,berikut kita penjelasan yang kami rangkum.

  • Proses pengolahan.

Proses dalam pengolahan ini meliputi pengolahan dari awal sampai akhir. Proses pengolahan terdiri dari operasi yang dilakukan dari awal dan berlanjut hingga menjadi produk / jasa. Ini juga mencakup metode dan teknik yang digunakan dalam memproses masukan / masukan.


  • Jasa Penunjang.

Hal ini sangat penting untuk membantu dalam suatu proses dimana support service merupakan sarana pengorganisasian dalam menentukan metode yang akan dilakukan agar proses pengolahan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.


  • Perencanaan

Perencanaan ini mempunyai banyak keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi yang harus dilakukan pada waktu atau periode tertentu.


  • Pengendalian atau pengawasan.

Pengendalian dan pemantauan ini berfungsi untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan kegiatan, sehingga tujuannya juga menjadi tujuan apabila penggunaan dan pengolahan masukan / masukan sesuai dengan rencana.


Tujuan Manajemen Produksi

  • Diskusikan cara untuk mengelola fungsi produksi secara efektif dan efisien;
  • Pengenalan alat dan teknik standar yang dapat digunakan;
  • Kembangkan apresiasi untuk kegiatan manajemen
  • Tujuan ini sejalan dengan tujuan keseluruhan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.

Ciri-ciri Manajemen Produksi

  • Hubungan langsung secara personal confrontation

Dalam personal selling, terdapat hubungan langsung antara penjual dan pembeli yang menyebabkan kedua belah pihak saling memperhatikan karakteristik dan kebutuhan masing-masing sambil melakukan penyesuaian langsung.


  • Hubungan akrab secara cultivation

Menjual secara langsung dapat menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan pembeli.


  • Adanya tanggap (response)

Menjual secara langsung membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan percakapan penjual dan menanggapi, meskipun tanggapan tersebut hanya merupakan ungkapan terima kasih.


Contoh Manajemen Produksi

  • proses ekstraktif(pertambangan batu bara & timah)
  • proses fabrikasi(perusahaan mebel & tas)
  • proses analitik (minyakbumi di proses menjadi bensin,solar dan kerosin)

Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Agar dapat menghasilkan barang yang diinginkan sesuai keinginan, beberapa tahapan harus dilakukan. Beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan secara khusus adalah sebagai berikut:


  • Perencanaan produksi Barang/jasa

Perencanaan produksi bertujuan untuk memulai proses produksi secara sistematis. Dalam hal ini, langkah pertama adalah membuat beberapa keputusan. Ini mencakup jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan, jumlah barang, dan pengendalian produksi itu sendiri.


  • Pengendalian produksi barang/jasa

Ini adalah tingkat kontrol produksi yang digunakan untuk menjaga agar proses produksi tetap sesuai jadwal. Ada berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian produksi, mis. B. Merencanakan, menetapkan tujuan produk dan membuat rencana kerja. Tujuan pengendalian produksi adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya yang optimal.


  • Pengawasan produksi barang/jasa

Aspek terakhir adalah pemantauan produksi. Pemantauan ini bertujuan agar proses produksi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, waktu yang tepat dan biaya operasional yang wajar.

Dalam prakteknya terdapat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian produksi, antara lain penentuan kualitas barang, penjadwalan produksi, dan penetapan standar barang.

Memahami manajemen produksi di atas dapat membantu Anda membuat produk yang kompetitif di pasar. Sehingga bisnis yang Anda bangun bisa memakan waktu lama dan menghasilkan keuntungan berlipat ganda.


Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Ruang lingkup manajemen produksi mencakup tiga kategori utama keputusan atau kebijakan:

  • Buat keputusan atau pedoman. Desain dalam hal ini diklasifikasikan sebagai tipe keputusan jangka panjang dan, dalam arti yang lebih luas, meliputi penentuan desain produk yang akan diproduksi, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, serta desain kebutuhan yang diperlukan. kegiatan pengadaan input, desain metode dan teknologi pemrosesan, desain organisasi, perusahaan dan desain uraian tugas dan spesifikasi pekerjaan.
  • Keputusan atau pedoman mengenai proses transformasi (operasi). Keputusan operasional ini bersifat jangka pendek dan terkait dengan keputusan taktis dan operasi. Ini termasuk jadwal produksi, shift staf pabrik, anggaran produksi, jadwal untuk mengirimkan input ke subsistem pemrosesan, dan jadwal untuk mengirimkan pengeluaran kepada pelanggan atau menyelesaikan produk.
  • Keputusan atau kebijakan perbaikan berkelanjutan dari sistem operasi. Karena bersifat kontinu, maka kebijakan menjadi rutin. Kegiatan-kegiatan yang terkandung di dalamnya pada dasarnya terdiri dari peningkatan kualitas keluaran secara terus menerus, efektivitas dan efisiensi sistem, kapasitas dan kompetensi karyawan, pemeliharaan peralatan atau mesin kerja, serta perbaikan berkesinambungan metode finishing atau pengolahan produk.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Manajemen Produksi, Tujuan, Ciri, Contoh dan Aspeknya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: