Definisi Unsur Ekstrinsik

Fungsi.co.idDefinisi Unsur Ekstrinsik – Unsur ekstrinsik dalam novel dan cerpen lho? Membaca novel atau cerpen memang sangat mengasyikkan. Saat suasana menjadi membosankan dan gadget bukan lagi pilihan yang menarik, buku adalah sahabat yang tepat. Dengan banyaknya buku yang ditawarkan, pemilihan terkadang mengarah ke cerpen atau novel.

Cerita dengan alur yang terstruktur dan juga ragam variasi genre yang hadir semakin meningkatkan minat baca. Nah, jika berbicara tentang membaca novel atau cerita, sering terdengar istilah unsur-unsur yang membangun sebuah cerita agar pembaca lebih terhanyut dalam bacaannya.

Dua unsur penyusunnya adalah unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut sangat berperan penting dalam membangun cerita. Kedua unsur ini harus dipahami agar tidak hanya memahami isi tetapi juga makna khusus yang terkandung dalam sebuah bacaan.

Oleh karena itu, untuk lebih memahami bacaan yang terdapat dalam cerita atau novel, kali ini kami akan menjelaskan salah satu unsur dalam cerita, yaitu unsur ekstrinsik. Baca sampai akhir!

Definisi Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi pengarang ketika menulis sebuah cerita.

Seperti namanya, unsur ekstrinsik adalah unsur atau komponen yang berada di luar cerpen. Meskipun di luar cerpen, unsur ekstrinsik cerpen merupakan unsur yang mempengaruhi pengarang ketika membuat cerita. Contoh unsur ekstrinsik adalah keadaan emosi pengarang, pengalaman pengarang, lokasi cerita ditulis, dll.

Nyatanya, tidak hanya cerpen saja yang dipengaruhi oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik. Ada banyak karya yang juga memiliki kedua unsur tersebut. Beberapa di antaranya adalah novel, dongeng, drama, puisi, dan karya sastra lainnya.

Penulisan cerita tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur eksternal tersebut karena unsur-unsur tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap cerita yang ditulis. Misalnya, jika penulis sedang mengalami putus cinta, kondisi itu akan mempengaruhi keseluruhan plot, baik bahasa yang digunakan maupun pesan yang akan ditulisnya dalam cerita. Diksi yang digunakan sarat dengan kata-kata romantis yang bisa membuat pembaca sedih atau berbunga-bunga.

Definisi Unsur Ekstrinsik Menurut Ahli

Mendefinisikan unsur ekstrinsik menurut Tjahjno (1988: 450) sebagai hal-hal yang berada di luar struktur karya sastra tetapi sangat dipengaruhi oleh karya sastra tersebut.

  • Menurut Nurgiyantoro (2000:24)

Unsur ekstrinsik adalah unsur luar dalam karya sastra yang bersifat mempengaruhi secara tidak langsung bangunan atau sistem organisme atau bagian terpenting dari sebuah karya sastra.

  • Menurut Aminuddin (2004:85)

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya atau cerita tetapi dapat menentukan bentuk dan isi karya itu sendiri.

  • Menurut Mido (2016:76)

Menjelaskan bahwa unsur ekstrinsik adalah latar belakang dan sumber informasi yang tidak boleh disepelekan karena memiliki nilai, kepentingan dan pengaruh.

  • Menurut Sumasari (2014)

Unsur ekstrinsik dapat dijelaskan sebagai unsur penyusun karya sastra yang berasal dari luar dan berkaitan dengan aspek sosiologi, psikologi dan lain-lain.

Ciri-Ciri Unsur Ekstrinsik

Dilansir dari Buku Bahasa Indonesia Kelas XI SMA, terdapat 3 ciri unsur ekstrinsik yaitu latar pengarang, latar masyarakat dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut. Berikut pembahasan lengkapnya.

  • Latar Belakang Penulis

Jika kita memahami latar belakang pengarang, kita dapat memahami pola cerita yang ditulisnya. Hal ini tentunya dilatarbelakangi oleh motivasi penulis untuk menulis sebuah cerita.

Latar belakang keluarga, pendidikan dan budaya adalah hal-hal yang membentuk seorang penulis dan memberi gaya tertentu pada cerita yang mereka ceritakan. Selain itu, mentalitas penulis dan genre sastra juga menentukan teks yang dihasilkannya.

  • Latar Belakang Masyarakat

Dalam hal cerita pendek, latar belakang masyarakat juga dapat menentukan sebuah cerita pendek. Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang masyarakat antara lain ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial dan kondisi ekonomi.

Kondisi sosial budaya dapat mempengaruhi sebuah karya sastra. Keadaan masyarakat juga mempengaruhi seorang penulis, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi tulisannya.

  • Nilai Yang Terkandung

Nilai-nilai yang terkandung juga terkandung dalam unsur-unsur ekstrinsik yang membentuk cerpen. Contoh nilai tersebut adalah nilai sosial, nilai moral, nilai budaya dan nilai religi.

  • Latar Belakang Pengarang

Ciri Unsur Ekstrinsik Menurut Ahli

  • Menurut Kosasih

Menurut Kosasih (2012:72), unsur ekstrinsik terbagi menjadi:

  1. Latar Belakang Penulis

Ketika kita memahami latar belakang pengarang, kita dapat merasakan pola penulisan yang ditulisnya. Hal ini tentunya dapat dilihat dari motivasi penulis saat menulis hingga pandangan dan pemikiran penulis saat melihat permasalahan hidup, pengalaman pribadi atau tulisan berdasarkan imajinasinya.

  1. Kondisi Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya juga mempengaruhi penciptaan karya sastra. Tidak dapat disangkal bahwa budaya yang melekat pada penulis akan berusaha menyampaikan hal ini baik secara sadar maupun tidak sadar. Kerja yang baik tidak melupakan kondisi sosial budaya yang melekat.

  1. Tempat Atau Lokasi Karya Dibuat

Cukup banyak penulis terkadang menulis apa yang ada hubungannya dengan dia. Sehingga faktor tempat atau lokasi dalam rangkaian kalimat dapat menjadi alasan untuk menjadi sebuah cerita yang menarik. Hal ini juga dapat menjadi alasan mengapa pengarang memiliki motivasi yang kuat untuk menciptakan sebuah karya sastra. Seperti yang dibahas dalam Panduan Lengkap Menulis Kreatif: Keterampilan & Proses Profesional.

  • Menurut Nurgiyantoro

Menurut Nurgiyantoro (2005:24) mengungkapkan unsur-unsur ekstrinsik sebagai berikut:

  1. Keadaan Subjektivitas Pengarang

Keadaan subjektivitas pengarang biasanya menjadi karakter dalam menulis cerita yang dibuatnya. Keadaan subjektivitas ini biasanya meliputi sikap, ideologi, keyakinan, pandangan hidup, dan lain-lain.

  1. Biografi Pengarang

Ada cukup banyak novel, atau secara umum beberapa pengalaman pribadi, yang penulis coba masukkan ke dalam cerita. Berkaitan dengan hal tersebut, ternyata biografi pengarang atau pengarang juga dapat menentukan alur cerita. Oleh karena itu, akan memudahkan kita untuk memahami biografi pengarang agar dapat memahami pola pikir pengarang tentang karya yang ditulisnya.

  1. Keadaan Psikologi

Keadaan psikologis pengarang juga mempengaruhi tulisannya. Alih-alih menulis cerita, setiap kondisi juga akan berdampak kuat pada psikologi.

Jadi menulis juga tergantung mood dan keadaan pikiran si penulis, jadi kurang lebih ternyata keadaan mental inilah yang berperan dalam menulis.

Jika Anda mengenal penulis dan tulisannya, Anda mungkin juga mengenali bahwa ada hubungan antara keduanya. Biasanya mood pengarang juga terekam dalam tulisan.

  1. Keadaan Sosial Dan Lingkungan Pengarang

Unsur ekstrinsik selanjutnya adalah kondisi sosial dan lingkungan pengarang. Situasi sosial ini mempengaruhi cara pengarang membuat karya.

  • Menurut Aminuddin

Menurut Aminuddin (2004:85), unsur ekstrinsik meliputi:

  1. Nilai Agama

Nilai-nilai religi yang dimaksud adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita yang memiliki aturan atau ajaran agama atau agama.

  1. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan etika atau tata krama serta moralitas. Nilai moral dalam cerita pada umumnya dapat berupa nilai moral yang baik atau sebaliknya, tergantung pengarangnya.

  1. Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan. Nilai sosial dapat dilihat dengan mengamati interaksi antara tokoh utama dengan tokoh lain, atau tokoh utama dengan lingkungan atau masyarakat.

  1. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau tradisi yang melekat pada suatu daerah.

  • Menurut Rene Wellek dan Austin Warren

Dalam makalahnya Tjahajono (1988:450) disebutkan bahwa ada empat hal yang harus dipahami dalam mempelajari unsur ekstrinsik, yaitu:

  1. Memahami hubungan karya sastra dengan psikologi atau biografi pengarang. Hal ini dikarenakan setiap pengarang memiliki cara pandang yang berbeda yang mempengaruhi karya sastranya.
  2. Memahami keterkaitan karya sastra dengan berbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan juga pendidikan.
  3. Memahami hubungan karya sastra dengan pemikiran manusia, ideologi, filsafat, pengetahuan dan teknologi.
  4. Memahami hubungan karya sastra dengan zeitgeist, suasana atau iklim pada hari itu.

Berdasarkan berbagai ciri yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menulis karya sastra yang baik, penulis harus memiliki pola pikir filosofis yang dapat diterapkan pada sebuah cerita. Anda bisa mengetahuinya di buku Creative Writing and Philosophical Thinking.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Definisi Unsur Ekstrinsik semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare :).

Baca juga artikel lainnya tentang: