Fungsi Kebugaran Jasmani

Fungsi Kebugaran Jasmani – Kebugaran merupakan perpaduan aktivitas dan olahraga yang dilakukan di tempat olahraga, rumah ataupun tempat lainnya. Sedangkan jasmani merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh.

Jadi, kebugaran jasmani merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut aktivitas atau bentuk kegiatan yang menyehatkan tubuh manusia. Apabila kebugaran jasmani seseorang baik, maka semakin kuat juga fisik atau daya tahan tubuh yang dimilikinya.


Pengertian Kebugaran Jasmani Secara Umum

Kebugaran jasmani secara umum merupakan kemampuan dan daya tahan fisik atau tubuh seseorang didalam melakukan berbagai aktifitas pada kehidupan sehari-harinya, tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.


Arti Kebugaran Jasmani Menurut KBBI

Pengertian kebugaran jasmani menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) terdiri dari dua kata, yakni kebugaran dan jasmani. Kebugaran berarti hal sehat dan segar atau kesegaran tentang badan. Sedangkan definisi jasmani merupakan tubuh atau badan.


Pengertian Kebugaran Jasmani Menurut Para Ahli

Berikut merupakan beberapa definisi dan pengertian kebugaran jasmani menurut pendapat para ahli di bidangnya masing-masing:


  1. Menurut Rusli Lutan

Pengertian kebugaran jasmani menurut Rusli Lutan merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai kegiatan fisik yang membutuhkan fleksibilitas, daya tahan dan kekuatan.


  1. Menurut Muhajir

Pengertian kebugaran jasmani menurut Muhajir merupakan kesanggupan tubuh dalam beradaptasi dengan berbagai kegiatan yang dilakukan tanpa rasa lelah yang berarti.


  1. Menurut Sadoso Sumosardjono

Menurut beliau kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah tanpa lelah yang berlebihan, serta masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang dan untuk keperluan mendadak.


  1. Menurut Pangrazi

Menurut beliau di tahun 1995 mengemukakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum yang memberi sumbangan terhadap pemberian pengalaman gerak untuk perkembangan serta pertumbuhan anak secara menyeluruh.


  1. Menurut Agus Muklholid, M.Pd

Definisi kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas atau kerja, mempertinggi daya kerja, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.


  1. Menurut Sudarno

Pengertian kebugaran jasmani menurut Sudarno merupakan kesanggupan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas dengan baik tanpa mengalami kelelahan berarti. Selain itu, tubuh masih memiliki cadangan energi yang bisa digunakan sewaktu-waktu.


  1. Menurut Kockey

Pengertian kebugaran jasmani menurut Kockey merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa kelelahan yang berarti dan masih dapat menikmati waktu senggangnya serta dalam keadaan darurat masih mampu melakukan pekerjaan yang tak terduga.


  1. Menurut T. Cholik Muthohir

Menurut T. Cholik Muthohir di tahun 199, definisi kebugaran jasmani merupakan kondisi yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.


  1. Menurut Bucher

Beliau berpendapat bahwa pendidikan jasmani tidak hanya difokuskan pada keberhasilan kemampuan jasmaniah yang bertambah dari keterlibatannya dalam aktivitas tetapi juga dalam mengembangkan sikap serta pengetahuan yang mendukung terhadap belajar sepanjang hanyat dan saat keikutsertaan.


  1. Menurut Balitbang Kurikulum Depdiknas

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melewati penyediaan pengalaman belajar kepada siswa yang berupa aktivitas jasmani, berolah raga dan bermain, yang direncanakan secara sistematis, guna merangsang pertumbuhannya.


Manfaat Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani memiliki beberapa manfaat. Berikut merupakan manfaat-manfaat dari latihan kebugaran jasmani:

  • Membentuk kekuatan dan daya tahan otot-otot tubh
  • Meningkatkan fleksibilitas
  • Membentuk keberanian, kepercayaan diri dan kesanggupan untuk bekerja sama.
  • Merangsang pertumbuhan pada tubuh, terutama anak-anak.
  • Mencegah obesitas atau kegemukan
  • Memiliki rasa tanggung jawab dalam memelihara kebugaran dan kesehatan tubuh.
  • Mengurangi stres dan menambah kebahagiaan.

Manfaat kebugaran jasmani lainnya:

  1. Terhindar dari Beragam Penyakit

Terdapat beberapa jenis penyakit yang akan meningkat resikonya pada seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang buruk. Seseorang yang mempunyai kualitas kebugaran jasmani yang baik akan mendapatkan resiko lebih rendah mengalami penyakit tertentu. Penyakit yang paling beresiko dialami seseorang dengan kualitas kebugaran jasmani yang rendah merupakan penyakit jantung dan hipertensi.


  1. Menurunkan Kandungan Lemak Jahat dalam Tubuh

Kandungan lemak jahat dalam tubuh seseorang umumnya meningkat karena konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi. Seseorang dengan kandungan lemak jahat terlarut yang tinggi di dalam darah akan memiliki resiko besar mengalami beragam masalah kesehatan.


  1. Menurunkan Resiko Kanker

Seseorang dengan kualitas kebugaran jasmani yang tinggi juga akan lebih kecil memiliki resiko terkena kanker. Setiap manusia memiliki resiko terkena kanker; tetapi resiko tersebut dapat ditekan dengan melakukan aktivitas dan latihan fisik untuk meningkatkan kualitas kebugaran jasmani.


  1. Meningkatkan Mood dan Daya Energi

Seseorang dengan kebugaran jasmani yang baik biasanya memiliki mood atau kondisi psikologis yang baik. Mengerjakan latihan fisik ringan untuk menjaga kebugaran jasmani dapat menjadi cara terbaik memiliki mood yang stabil. Selain itu seseorang dengan kondisi fisik yang baik atau memiliki kualitas kebugaran jasmani tinggi biasanya juga memiliki kekuatan otot dan energi yang baik. Selain dengan faktor latihan, kualitas kebugaran jasmani juga didapat melalui asupan nutrisi dan kecukupan waktu beristirahat.


Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Jasmani

Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan kebugaran jasmani yang cukup agar dapat melakukan rutinitasnya secara efektif dan efisien tanpa mengalami kendala dan masalah kelelahan yang berlebihan. Maksudnya setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, masih memiliki cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Latihan yang baik dan berhasil merupakan yang dilakukan secara teratur, seksama, sistematis, serta berkesinambungan, dengan pembebanan latihan (training load) yang selalu meningkat dan bertahap setiap tahunnya.

Latihan dilakukan secara insidential atau dilakukan beberapa bulan menjelang pertandingan saja tidak ada artinya sama sekali. Hal tersebut bisa merusak perkembangan atlet dikemudian hari. Latihan merupakan proses yang sistematis yang harus menganut prinsip-prinsip latihan tertentu sehingga organisasi dan mekanisme neuro-physiological atlet akan bertambah baik. Program latihan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:


  1. Prinsip Overload

Prinsip latihan overload merupakan suatu prinsip latihan dengan pembebanan dalam latihan harus meebihi ambang rangsangan terhadap fungsi fisiologi yang dilatih. Didalam melakukan latihan, porsi latihan harus bervariasi, setiap latihan berat dan harus diselingi pula dengan latihan ringan pula.


  1. Prinsip Konsistensi

Konsistensi merupakan kemauan untuk melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Untuk dapat mencapai kondisi fisik yang baik dibutuhkan latihan setidaknya tiga kali seminggu. latihan sekali seminggu tidak akan meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan dua kali per minggu hanya menghasilkan peningkatan kecil. Sebaliknya, latihan 5 – 6 kali per minggu tidak disarankan karena dapat mengakibatkan kerusakan fungsi organ-organ tubuh.


  1. Prinsip Spesifikasi

Latihan yang spesifik akan dapat meningkatkan efek biologis dan menimbulkan adaptasi atau penyesuaian didalam tubuh. Konsep spesifikasi diperkuat dengan fakta biomekanik dan tiap bentuk atau tipe latihan memiliki sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda. Yang menentukan spesifikasi merupakan; (1) macam atau bentuk latihan, (2) ukuran atau pertimbangan yang berbeda-beda, dan (3) waktu latihan.


  1. Prinsip Progresif

Latihan secara progresif merupakan suatu latihan pembebanan yang diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan kemajuan dan kemampuan atlet. Beban latihan yang ditingkatkan dalam waktu singkat malah bisa mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.


  1. Prinsip Individualitas

Sebenarnya tidak ada program latihan yang langsung cocol bagi semua atlet. Pada tiap-tiap latihan harus dibuat cicik bagi individu karena tidak ada dua orang yang persis sama. Untuk memberi hasil yang optimal dalam prinsip individual, perlu diperhatikan: (1) respon terhadap latihan, (2) pembebanan latihan, dan (3) kemampuan penyesuaian diri.


  1. Prinsip Tahap Latihan

Respon peserta terhadap latihan dipengaruhi oleh tahap latihan. Peserta pemula sebaiknya dimulai dengan dosis beban latihan sedang, semakin lama berlatih dosisnya semakin meningkat. Pada tingkatan untuk mencapai kesegaran jasmani yang baik perlu dosis yang cukup berat.


  1. Prinsip Periodisasi

Periodisasi merupakan program jangka pendek dengan berjangka dan bertahap (periode). Waktu program jangka pendek harus dibuat bertahap sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan komponen-komponen yang diberikan dalam latihan harus menurut tingkat dan jenjang yang bertahap (periode) dalam program latihan.


  1. Prinsip Kestabilan

Pada saat awal tahun secara teratur dalam organisasi prestasi, prestasi dapat meningkat cepat. Namun, setelah mencapai tingkatan prestasi tertentu, terasa bahwa prestasi sulit meningkat lagi.


Fungsi Kebugaran Jasmani

  1. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan/aktivitas

Misalnya kebugaran jasmani yang dilakukan oleh seorang atlet untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi, kebugaran jasmani oleh pekerja kantoran untuk meningkatkan produktivitasnya, dan kebugaran jasmani bagi siswa atau pelajar untuk meningkatkan kemampuan belajar.


  1. Golongan kedua berdasarkan keadaan

Contohnya yaitu kebugaran jasmani bagi orang yang menderita cacat untuk rehabilitasi dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.


  1. Golongan ketiga berdasarkan umur

Misalnya aktifitas yang dilakukan oleh anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya serta kebugaran jasmani yang dilakukan oleh para orang tua atau lansia dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Untuk mencapi hasil yang optimal didalam melakukan kegiatan sehari-hari dibutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang optimal pula sesuai dengan tuntutan kegiatannya. Kebugaran jasmani tidak hanya berfungsi dalam bidang olahraga saja, tetapi juga dalam seriap bidang kehidupan secara menyeluruh.


Faktor Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya merupakan faktor makanan dan gizi, faktor tidur dan istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, dan faktor latihan olahraga atau latihan jasmani. Semua faktor kebugaran jasmani tersebut, masing-masing dijelaskan sebagai berikut:


  1. Makanan yang cukup dan bergizi

Makanan berfungsi bagi tubuh sebagai sumber tenaga, zat-zat untuk pembentukan dan pembangun sel di dalam tubuh, sebagai pertahanan tubuh, serta meningkatkan kelancaran berbagai macam proses biologi yang terjadi di dalam tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat terpenuhi apabila makanan yang kita konsumsi cukup dan bergizi. Maka dengan demikian, makanan yang bergizi akan sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani seseorang.


  1. Kebiasaan hidup sehat

Kebiasaan hidup yang sehat danteratur yang dikerjakan secara kontinyu akan dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kebiasaan ini meliputi makan dan mandi yang teratur, cuci makan sebelum makan, gosok gigi, dan cuci muka sebelum tidur, kebiasaan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, dan masih banyak lagi. Termasuk juga dalam hal ini merupakan menghindari kebiasaan hidup yang dapat merusak tubuh seperti merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba.


  1. Latihan olahraga atau latihan jasmani

Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani merupakan melalui latihan jasmani atau olahraga secara teratur dan kontinyu. misalnya dengan melakukan lari pagi atau jogging, senam kesegaran jasmani, senam aerobik dan aktivitas olahraga lainnya. Aktifitas latihan olahraga tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh kita terutama untuk mengatur pernapasan, mengatur gerakan otot, mengatur berat badan dan mengatur ketenangan berpikir. Penelitian di Human Population Laboratory pada California Depaetemen of Health menerbitkan daftar kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan dan umur panjang, yaitu:

  • Olahraga secara teratur
  • Tidur secukupnya
  • Sarapan yang baik
  • Makan secara teratur
  • Kontrol berat badan, dan
  • Bebas dari rokok dan obat-obatan.

  1. Istirahat atau tidur yang cukup

Selain faktor di atas, ada satu lagi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yaitu istirahat atau tidur yang cukup. Bagi orang yang kurang tidur biasanya akan mudah sakit dan mendapat berbagai gangguan jasmani maupun rohani. Kemudian orang yang kurang istirahat akan mudah letih, lemas bakan tidak bertenaga, tidak tenang dan cemas. Menurut penelitian, waktu tidur yang cukup untuk anak usia 1 – 4 tahun merupakan 12 jam per hari, usia 4 – 12 tahun merupakan 10 jam per hari, orang dewasa memerlukan waktu tidur 5 hingga 7 jam dalam sehari.

Untuk pelajar, rata-rata memerlukan waktu tidur selama 8 jam dalam sehari. Untuk mendapatkan tingkat kebugaran jasmani yang optimal diperlukan beberapa unsur-unsur kebugaran jasmani, yaitu daya tahan, kekuatan otot, tenaga ledak otot, kecepatan, ketangkasan, kelenturan, keseimbangan, kecepatan reaksi dan koordinasi. Dari sembilan unsur tersebut tidak mesti setiap orang harus memiliki semuanya, akan tetapi disesuaikan dengan jenis pekerjaan atau aktivitasnya. Jadi setiap orang akan memiliki porsi yang berbeda pada pemenuhan unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut.


Unsur Kebugaran Jasmani

  1. Kecepatan (Speed)

Menurut seorang ahli kebugaran jasmani bernama Mulyono Biyakto, kecepatan merupakan kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu yang singkat.

Pengertian kecepatan secara umum yaitu merupakan waktu yang dibutuhkan seseorang dalam melakukan gerakan yang berbeda dan berkesinambungan. Apabila semakin sedikit waktu yang dibutuhkan maka dapat disimpulkan bahwa seseorang tersebut memiliki kecepatan yang bagus. Kemampuan ini adalah andalan dalam aktifitas olahraga yang memerlukan kecepatan. Kecepatan terbagi menjadi tiga jenis, yakni  kecepatan sprint, kecepatan reaksi dan kecepatan bergerak.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan

  • Keturunan
  • Waktu reaksi
  • Kemampuan menahan tahanan luar
  • Teknik
  • Konsentrasi dan kemauan
  • Elastisitas otot

Untuk Melatih Kecepatan

  • Lari cepat jarak 40-60 meter
  • Lari naik turun tangga atau bukit
  • Lari multistage

  1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan merupakan kondisi tubuh dalam menggunakan otot untuk memaksimalkan tenaga ketika melakukan suatu aktifitas fisik. Kekuatan sangat penting didalam setiap aktifitas olahraga, karena dapat mencegah terjadinya cedera serta merupakan daya penggerak. Kekuatan otot yang baik dapat didapatkan dengan rutin melakukan latihan secara konsisten. Adapun latihan yang dapat dilakukan untuk melatih kekuatan tubuh, antara lain :

  • Angkat beban : melatih kekuatan otot lengan.
  • Push up : melatih kekuatan otot lengan.
  • Sit up : melatih kekuatan otot perut.
  • Back up : melatih kekuatan otot perut
  • Squat jump : yaitu melatih kekuatan tungkai dan otot perut.

  1. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan merupakan kemampuan seseorang menggerakkan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan tempo yang berbeda (antara sedang dan cepat) secara efektif dan efisien serta tanpa merasakan sakit dan lelah yang berarti. Untuk melatih daya tahan tubuh hanya perlu melakukan olahraga ringan seperti lari dan jogging secara konsisten minimal selama 30 menit setiap hari.


  1. Kelenturan (Flexibility)

Yang dimaksud dengan kelenturan atau flexibility merupakan keleluaasaan pergerakan otot-otot tubuh khususnya otot persendian. Kelenturan dibutuhkan di hampir semua cabang olahraga. Walaupun sama-sama dibutuhkan oleh setiap cabang olahraga, tetap saja ada sedikit perbedaan pada penerapannya yakni tingkat kelenturan yang dibutuhkan untuk penampilan yang optimal pada masing-masing cabang olahraga. Untuk melatih kelenturan atau fleksibilitas tubuh dapat melakukan kegiatan senam, yoga dan renang.


  1. Kelincahan (Agility)

Kelincahan merupakan kemampuan tubuh didalam menyesuaikan gerakan dari satu posisi keposisi lain, seperti dari depan ke belakang atau dari kiri ke kanan. Ada beberapa beberapa cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan, seperti bulu tangkis atau badminton dan sepak bola. Untuk melatih kelincahan tubuh dapat melakukan beberapa jenis latihan fisik yakni lari menaiki-menuruni anak tangga dan lari dengan arah zig zag.


  1. Keseimbangan (Balance)

Yang dimaksud dengan keseimbangan merupakan kemampuan tubuh dalam mengendalikan organ tubuh serta saraf otot agar gerakan tubuh dapat dikendalikan dengan baik. Unsur keseimbangan ini sangat diperlukan didalam cabang olahraga senam dan loncat indah. Untuk melatih keseimbangan tubuh dapat melakukan berjalan di atas balok kayu, sikap lilin, serta berdiri dengan menjadikan tangan sebagai tumpuan.


  1. Ketepatan (Accuracy)

Pengertian dari ketepatan atau accuracy merupakan kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan terhadap sasaran yang ingin dituju. Memanah, bowling, billiard dan latihan menembak merupakan beberapa contoh cabang olahraga yang membutuhkan dan mengandalkan ketepatan. Salah satu latihan yang dapat dilakukan untuk melatih ketepatan yaitu memasukkan bola pada keranjang, melempar salah satu botol yang disusun secara baris sejajar.


  1. Daya Otot (Muscular Power) / Daya Ledak (Explosive Power)

Maksudnya merupakan kemampuan seseorang dalam memaksimalkan kekuatan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Latihan yang dapat dilakukan untuk melatih daya otot atau explosive power adalah:

  • Vertical jump : melatih daya ledak otot tungkai.
  • Front jump : melatih daya ledak otot betis dan tungkai.
  • Side jump : untuk melatih daya ledak otot tungkai dan otot paha.

  1. Reaksi (Reaction)

Yang dimaksud dengan reaksi merupakan kemampuan tubuh seseorang dalam menanggapi suatu gerakan, rangsangan maupun stimulus yang diberikan oleh orang lain. Adapun latihan yang dapat dilakukan untuk melatih unsur reaksi ini merupakan lempar tangkap bola.


  1. Koordinasi (Coordination)

Yang dimaksud dengan koordinasi merupakan kemampuan tubuh dalam menyatukan berbagai gerakan tubuh yang tak sama kedalam satu gerakan yang efektif. Dalam melakukan latihan yang dapat melatih unsur koordinasi dituntut suatu tambahan kemampuan lain yakni konsentrasi yang tinggi serta kemampuan gerak insting yang kuat. Adapun latihan yang dapat dilakukan untuk melatih unsur koordinasi ini merupakan dengan latihan memantulkan bola ke dinding kemudian ditangkap kembali. Latihan memantul dan menangkap kembali ini dilakukan dengan tangan yang berbeda atau berlawanan antara tangan yang memantulkan dengan tangan yang menangkap kembali.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Kebugaran Jasmani semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: