Pengertian Tenaga Kerja; Jenis, Kesempatan, dan Ketegori! – Secara umum tenaga kerja merupakan individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa. Yang sudah sesuai dengan persyaratan ataupun batasan usia yang telah ditetapkan oleh undang-undang yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Tenaga Kerja Menurut Para Ahli
-
Eeng Ahman dan Epi Indriani
Tenaga kerja merupakan seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja. Terdapat banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini. Menurutnya, anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
-
Alam . S
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.
-
Rita Hanafie
Tenaga kerja merupakan angkatan kerja yang terdiri dari penduduk usia kerja.
-
Nana Supriatna, Mamat Ruhimat
Tenaga kerja merupakan jumlah penduduk yang memasuki usia kerja.
-
Deliarnov
Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja.
-
Kosim
Menurut beliau tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan produksi selain faktor alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan.
-
Suparmoko dan Icuk Ranggabawono
Menurut beliau tenaga kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja dan mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.
-
Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, Joseph
Menurut beliau tenaga kerja merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara, namun bersifat heterogen (tidak identik) antar negara.
Jenis Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja : Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia. Dimana akan memperoleh balas jasa berupa upah atau gaji.
Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi dua yaitu:
- Tenaga kerja jasmani adalah kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani atau fisik. Contoh nya buruh, kuli pelabuhan, buruh bangunan.
- Tenaga kerja rohani adalah kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran atau otak. Contohnya guru, pengajar, menteri, direktur dan lain-lain.
Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi tiga yaitu :
- Tenaga Kerja Terdidik memerlukan pendidikan khusus dan teratur, dihasilkan dari lembaga pendidikan formal dari tingkat SD sampai pendidikan tinggi seperti Universitas atau sekolah tinggi. Contoh : Insinyur, Dokter, Guru, Akuntan, Hakim, Pengacara dan lain-lain.
- Tenaga Kerja Terlatih memerlukan latihan-latihan dan pengalaman, tenaga kerja ini disiapkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan kursus. Contohnya adalah montir untuk bengkel kendaraan, operator alat berat, juru masak koki, juru las dan lain-lain.
- Tenaga Kerja tidak Terdidik dan tidak Terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau latihan. Tenaga kerja ini tidak harus memiliki keahlian dan keterampilan. Contohnya kuli, tukang, pemulung dan lain-lain.
Kesempatan Kerja
Adapun kesempatan kerja ialah suatu keadaan dimana peluang kerja tersedia bagi para pencari kerja. Kesempatan kerja adalah pertemuan antara para peminta tenaga kerja dengan si penawaran tenaga kerja dipasar tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja datang dari para sang pencari pekerja, sedangkan permintaan tenaga kerja datang dari pihak yang membutuhkan tenaga kerja, baik itu swasta maupun pemerintahan.
Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai jumlah lapangan kerja yang ada untuk masyarakat, baik yang sudah ditempati ataupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong permintaan.
Semakin rendah kesempatan kerja di suatu negara, maka semakin besar pula jumlah angkatan kerja yang tidak bisa bekerja. Hal ini menyebabkan pengangguran besar-besaran di sebuah negara. Untuk menghindari hal ini, biasanya pemerintah suatu negara mencoba untuk mendatangkan pengusaha-pengusaha dari pihak asing untuk berinvestasi ataupun menjalankan usahanya di dalam negara tersebut.
Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah tenaga kerja yang siap dan dapat bekerja dengan baik yang sudah mendapat pekerjaan maupun sedang mencari pekerjaan disebut dengan angkatan kerja. Sedangkan mereka disebut dengan bukan angkatan kerja adalah mereka yang tidak siap, tidak bersedia, tidak mampu dan atau tidak sedang mencari pekerjaan.
Angkatan kerja juga meliputi setiap orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja yang sedang berusaha untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Angkatan kerja ini disebut juga dengan pengangguran. Bukan angkatan kerja merupakan setiap orang yang sedang menempuh pendidikan, mengurus rumah tangga, lanjut usia, cacat jasmani, dan setiap orang yang tidak melakukan kegiatan apapun yang dapat digolongkan sebagai sebuah pekerjaan.
Ketegori Tenaga Kerja
Menurut pendekatan angkatan kerja (labour force approach) yang diperkenalkan oleh International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja
Tenaga kerja-manpower (berusia ≥ 15 tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja atau labour force merupakan tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Angkatan kerja terdiri atas:
- Pekerja adalah orang-orang yang memilki pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan (saat disensus atau di survey) memang sedang bekerja, serta orang yang memiliki pekerjaan akan tetapi untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja. Yang dimaksud orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja contohnya petani yang sedang menanti panen atau wanita karir yang cuti melahirkan.
- BPS mendefinisikan bekerja merupakan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh upah atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinyu dalam seminggu yang lalu (seminggu sebelum sensus/survei), termasuk dlaam hal ini pekerja keluarga tanpa upah yangmembantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
- Penganggur, merupakan orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan. Penganggur semacam ini oleh BPS disebut penganggur terbuka.
Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas:
- Golongan yang bersekolah merupakan mereka yang kegiatannya hanya bersekolah contoh pelajar dan mahasiswa,
- Golongan yang mengurus rumah tangga merupakan mereka yang mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah contoh ibu-ibu bukan wanita karir, dan
- Golongan lain-lain atau penerima pendapatan tapi bukan imbalan langsung atas jasa kerjanya digolongkan menjadi:
- Golongan penerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan ekonomi, tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas simpanan uang atau sewa atas milik, dan
- Golongan mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain, misalnya karena lanjut usia (jompo), cacat atau sakit kronis.
Ketiga golongan kelompok bukan angkatan kerja tersebut sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja, kecuali mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain. Oleh sebab itu, kelompok ini sering juga dinamakan sebagai PLF atau potential labour force. Jadi, tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan sebagai angkatan kerja dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan angkatan kerja merupakan mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran).
Menurut BPS dengan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja menyatakan yang dimaksud pengangguran adalah orang yang sama sekali tidak bekerja dan tidak berusaha mencari pekerjaan. Pemilahan penduduk menurut pendekatan ini adalah:
- Bekerja penuh, maksudnya tenaga kerja yangbersangkutan termanfaatkan secara cukup atau optimal.
- Setengah menganggur (under-employed) maksudnya berkerja namun tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja, atau penghasilan yang diperoleh. Kategori setengah menganggur dubedakan menjadi:
- Kentara
- Tidak kentara (disguised unemployment)
Produktivitas rendah
Pendekatan ini lebih realistis namun pelaksanannya lebih rumit, terutama untuk mengukur pengangguran terselubung (disguised unemployment) dalam bentuk produktivitas rendah dan penghasilan rendah.
Klasifikasi Tenaga Kerja
-
Berdasarkan kemampuan
-
Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir
Tenaga kerja terdidik merupakan tenaga kerja yang memilki sebuah keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena belajar dari sekolah atau pendidikan formal dan non-formal. Contohnya adalah sarjana ekonomi, insinyur, profesor, doktor, master dan lain sebagainya.
-
Tenaga kerja terlatih.
Tenaga kerja terlatih merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan, yang dibutuhkan hanyalah melakukan latihan secara berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis dan lain-lain.
-
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih merupakan tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak dan lainnya.
-
Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan menjadi:
- Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam proses produksi
- Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan dalam proses produksi
-
Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi
pokoknya didalam perusahaan
- Tenaga kerja bagian produksi.
- Tenaga kerja bagian pemasaran.
- Tenaga kerja bagian umum dan administrasi.
-
Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.
- Tenaga kerja langsung
- Tenaga kerja tidak langsung
-
Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen didalam perusahaan
- Tenaga kerja departemen produksi
- Tenaga kerja departemen non produksi
-
Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.
- Tenaga kerja bagian pabrik
- Tenaga kerja bagian kantor
- Tenaga kerja bagian lapangan
Faktor Risiko Lembur dan Shift Kerja
Bagi pekerja yang lembur selama 3 (tiga) jam atau lebih diberikan makanan dan minuman tambahan, berupa makanan selingan yang padat gizi. Hal ini juga berlaku untuk siapa saja yang menjalani shift kerja malam, termasuk pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00-07.00. Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja yaitu:
-
Suhu
tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan banyak keringat. Oleh sebab itu harus diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh. Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah.
-
Pengaruh Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami gangguan psikologis.
-
Bahan Radiasi
Radiasi dapat mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel.
-
Parasit Dan Mikroorganisme
Pekerja didaerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan yang bisa mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat gizi.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Tenaga Kerja; Jenis, Kesempatan, dan Ketegori! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂
Baca juga artikel lainnya tentang:
- Pengertian Jurnal: Fungsi, Manfaat, Contoh, Prinsip Pembuatannya
- Pengertian Olahraga : Macam – Macam Manfaat dan Tujuan Olahraga!
- Pengertian Jalan Raya: Sejarah, Klasifikasi, Manfaat, Pengelompokan
- Pengertian Hipotesis Adalah: Jenis, Kegunaan, Ciri, Manfaat!
- 14 Pengertian Narkoba: Jenis, Bahaya dan Dampak Negatif!