Perbedaan Yupa dan Prasasti: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Isi

Perbedaan Yupa dan Prasasti: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Isi – Pada kesempatan kali ini saya akan kembali mengulas satu persatu tentang Pengertian Yupa, Mengingat begitu pentingnya pengetahuan sejarah bagi kita, sebagai rakyat yang menghargai peninggalan-peninggalan sejarah tersebut dan sebagai pengetahuan yang harus kita cerita kan kepada anak dan cucu kita seperti apakah kehidupan dahulu kala. Langusng saja kita ulas secara singkat dan terperinci sebagai berikut.


Pengertian Yupa

Pengertian Yupa adalah sebuah monumen batu yang dibuat oleh kaum Brahmana untuk mengenang kemuliaan Raja Mulawarman. Pada masa kerajaan Hindu banyak sekali dibuatnya, yupa-yupa tersebut bahkan masih ada hingga kini meskipun telah mengalami sedikit kerusakan.

Tulisanbatu tersebut dibuat oleh Brahmana karena kedermawanan Raja Mulawarman yang menyedekahkan 20 ribu ekor sapi. Tulisan Yupa menggunakan huruf kuno yang disebut dengan istilah huruf palawa.


Pengertian Prasasti dan Sejarahnya

Pengertian Prasasti Adapun pengertian dari prasasti ialah sebuah piagam atau dokumen yang dengan sengaja ditulis di bahan yang keras dan tahan lama yakni batu, dinding, kramik, dan lain-lain, Penemuan prasasti situs arkeologi menandakan akhir prasejarah bagian dari sejarah kuno Indonesia yang orang tidak akrab dengan menulis, ke era sejarah, dimana masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Yang mempelajari ilmu prasasti disebut epigrafi.

Prasasti dapat kita temui dalam bentuk angka serta ditulis secara singkat. Angka tahun dapat ditulis dengan angka dan candrasengkala, baik kata-kata dan tulisan, dapat ditemukan di dinding candi, di ambang pintu bagian atas dan batu-batu candi.

Bahan-bahan yang digunakan untuk menulis prasasti biasanya berupa batu atau pelat logam, daun, dan kertas. Selain andesit, batu yang digunakan adalah batu kapur, marmer, dan basal. Dalam arkeologi, yang disebut upala prasasti batu prasasti, prasasti logam terbuat dari tembaga dan perunggu, biasa disebut prasasti tamra.


Fungsi Yupa

  • Sebagai tempat penyembelihan.
  • Untuk memperingati kejayaan Raja Mulawarman.
  • Menceritakan sejarah kerajaan Kutai.

Perbedaan Yupa dan Prasasti

Perbedaan Pengertian Prasasti dan Yupa Yupa dan Prasasti keduanya dalam bentuk monumen batu. Yang membedakannya adalah Yupa adalah peninggalan khusus kerajaan Hindu di Kutai, Kalimantan Timur. Adapun prasasti adalah peninggalan ras Hindu lainnya. Yupa menjadi peninggalan tertua abad ke-5 M. Dikatakan bahwa Yupa adalah batu tulis hubungan geologis pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua dan saat ini tujuh Yupa telah ditemukan yang menceritakan tentang Raja Asmawarman dan Raja Mulawarman. Raja Asmawarman adalah putra Raja Kudungga, raja pertama kerajaan Kutai. Asmawarman memiliki tiga putra. Salah satu yang paling terkenal adalah Raja Mulawarman yang banyak disebut di Yupa. Raja Mulawarman dikenal luas karena kemurahan hatinya dan juga sifatnya yang murah hati.


Kaitannya antara Yupa dan kerajaan Kutai

Hubungan antara Yupa dan kerajaan Kutai itu terkuak ketika ditemukannya Yupa pada pertama kalinya. Dalam Yupa yang berisikan tulisan palawa dalam bahasa sansekerta tersebut mengisahkan mengenai kejayaan kerajaan Kutai yang memiliki raja baik hati. Namun dari sekian Yupa yang ditemukan, belum ada Yupa yang ditemukan dengan mengisahkan kapan pertama kalinya dinasti Kutai didirikan.

Yang ditemukan dalam Yupa tersebut hanya menjelaskan mengenai pendiri kerajaan Kutai tersebut yang tak lain adalah Kudungga. Di Indonesia sendiri, sudah ditemukan tujuh Yupa yang merupakan kunci sekaligus jawaban dari para ilmuwan untuk bisa lebih memahami mengenai sejarah kerajaan Kutai lebih mendalam lewat Yupa yang ditemukan. Melalui Yupa, kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua yang menganut ajaran Hindu yang ada di Nusantara.


Isi Prasasti Yupa

Dikarenakan kondisi fisik Yupa yang ditemukan memang dalam keadaan rusak, mejadikan para peneliti cukup bingung untuk memastikan huruf-huruf yang hilang. Bagaimana tak rusak, Yupa sendiri memang ditemukan dalam keadaan telah lama terkubur dalam tanah selama beratus-ratus tahun lamanya. Dalam Yupa, telah banyak menceritakan tentang raja-raja Kutai yang memiliki kebaikan hati yang sangat mulia kepada para rakyatnya.

Diawali dengan Kudungga yang merupakan pendiri dari kerajaan Kutai sekaligus menjadi salah satu sosok penting dalam memperbesar dinasti Campa kerajaan Kamboja, datang ke Nusantara untuk mendirikan kerajaannya sendiri.

Kudungga dijuluki sebagai Wangsakerta yang memiliki arti sebagai pembentuk keluarga dinasti Kutai. Kudungga memiliki seorang anak lelakiyang kemudian menjadi raja penerus selanjutnya yang dikelan sebagai Asmawarman. Asmawarma memiliki tiga orang anak lelaki, namun yag paling dikenal dan banyak diceritakan dalam Yupa itu adalah Mulawarman. Pada saat itu, Mulawarman dikenal sebagai sosok raja yang sangat baik hati pada rakyatnya.

Berikut ini merupakan rangkaian isi dari Yupa yang ditemukan dan telah diartikan oleh para peneliti sejarah untuk lebih mendalami apa yang terjadi pada kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan terbesar dan memiliki masa kejayaan yang sangat makmur, yaitu:

  • Yupa yang pertama menyebutkan mengenai awal Kudungga yang merupakan nama seorang Indonesia mendirikan kerajaan besar Kutai. Dalam Yupa tersebut juga dijelaskan jika pada masa pemerintahan raja Asmawarman, dalam kerajaan Kutai itu diadakan sebuah upacara yang dikenal sebagai upacara Aswamedha yang merupakan sebuah upacara pelepasan kuda yang diperuntukkan demi menentukan batas-batas dari wilayah kerajaan Kutai.
  • Yupa yang berikutnya menyatakan jika Raja Kudungga digantikan oleh putranya yaitu Raja Asmawarman kemudian digantikan oleh cucunya yaitu Raja Mulawarman. Diceritakan dalam Yupa tersebut, ketika dalam masa pemerintahan Raja Mulawarman merupakan masa kejayaan dan kesejahteraan masyarakat yang sangat baik mengingat sifat Raja Mulawarma yang sagat baik hati serta berbudi. Dalam Yupa yang ditemukan, setelah raja Mulawarman itu tak diceritakan atau tak di sebutkan lagi siapa yang menggantikan posisi Raja di dinasti atau kerajaan Kutai karena terbatasnya sumber-sumber sejarah yang ada.
  • Isi dari Yupa yang ditemukan berikutnya yaitu mengenai aspek kehidupan sosial yang ada pada abad ke 4 Masehi di kerajaan Kutai. Dalam Yupa dijelaskan jika sudah banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan pengaruh dari ajaran agama Hindu. Dengan adanya ajaran Hindu pada masa tersebut, menjadikan kerajaan Kutai dapat didirikan dengan lebih teratur dan juga rapi seperti pola pemerintahan india. Tentu saja, pada masa itu merupakan suatu kemajuan yang sangatlah pesat mengingat masyarakat Indonesia dapat berkembang sesuai dengan pola perkembangan zaman. Namun, tentu saja masyarakat Indonesia masih mengembangkan tradisi dari bangsa Indonesia sendiri.
  • Isi dari Yupa yang di temukan berikutnya yaitu mengenai aspek kehidupan berbudaya dalam kehidupan. Perkembangan kebudayaan yang ada pada masa kejayaan kerajaan Kutai ini sangat erat kaitannya dengan kepercayaan ataupun agama yang dianut, tak lain dan tak bukan adalah agama Hindu.
  • Salah satu Yupa menyebutkan jika suatu tempat suci yang dijuluki sebagai Vaprakecvara. Merupakan sebuah lapangan luas yang tak lain adalah tempat untuk pemujaan dewa Siwa. Hal tersebut menunjukkan jika agama Hindu yang dianut dalam masa kerajaan Kutai yaitu Hindu Siwa. Dugaan tersebut makin diperkuat pula oleh besarnya pengaruh kerajaan Palawa yang beragama Siwa serta peranan brahmana di kerajaan Kutai yang cukup besar.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Perbedaan Yupa dan Prasasti: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Isi semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: