Mengenal Fungsi Speker

Fungsi.co.idMengenal Fungsi Speker – Speaker merupakan perangkat elektronik yang sangat populer dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, fungsi speaker adalah untuk menghasilkan volume dan juga untuk memperkuatnya.

Mengenal Fungsi Speker

Karena fitur dan kegunaannya tersebut, alat ini banyak dijumpai di berbagai perangkat elektronik. Mulai dari komputer, handphone, radio, sound system dan berbagai perangkat berbasis audio lainnya.

Pada artikel berikut, mari kita telaah secara tuntas apa itu speaker, mulai dari pengertian, fungsi, sifat dan cara kerjanya. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

APa Itu Speaker?

Speaker adalah jenis hardware atau perangkat keras yang dirancang untuk menghasilkan gelombang audio kemudian mengubahnya menjadi keluaran suara yang dapat ditangkap oleh telinga manusia. Untuk mengubah audio menjadi keluaran suara, speaker menggunakan diafragma atau vibrator.

Dengan membran getar ini, frekuensi bunyi yang dipancarkan gelombang listrik menembus membran kemudian menggetarkan udara di dalamnya.

Selain itu, selaput pengeras suara menciptakan sumber suara. Membran juga akan membuat perangkat elektronik mampu memaksimalkan kualitas audio.

Fungsi Speaker

Fungsi speaker adalah mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara dari perangkat suara.

Gelombang listrik atau elektromagnetik diubah menjadi gelombang suara atau getaran yang menimbulkan suara yang dapat didengar oleh telinga.

Selain mengubah gelombang listrik menjadi suara, speaker juga berperan sebagai alat untuk memperkuat gelombang suara.

Alat ini memiliki fungsi memperbesar gelombang suara, sehingga keluaran suara bisa lebih besar atau maksimal.

Sejarah Speaker

Sebagai speaker, speaker pertama kali dirilis pada tahun 1898. Saat itu, Horace Short membuat speaker sederhana dari kompresor udara. Setelah penemuan pertama kali dibuat oleh Horace Short, kemudian dijual ke Charles Parsons.

Pada tahun 1910 sebuah prototipe sederhana diklaim dan dipatenkan oleh Charles Parsons. Dari sini rangkaian speaker terus berkembang.

Saat itu, pada tahun 1924, pengeras suara mengalami kemajuan pesat. Diantaranya adalah penambahan komponen speaker beban oleh seorang dokter bernama Walter H. Schottky.

Penambahan speaker dilakukan melalui penggunaan elektromagnet, yang terdiri dari penggerak dan belitan berenergi. Kombinasi ini menjadi sarana pembangkit arus listrik utama yang digunakan untuk memuat loudspeaker.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan loudspeaker menjadi semakin beragam. Mulai dari penggunaan amplifier, amplifier AC dan berbagai komponen lain yang lebih kompleks yang ditambahkan pada perangkat tersebut.

Sampai saat ini kita bisa menemukan speaker dengan sistem yang lebih modern. Bahkan ada yang tidak lagi membutuhkan jaringan listrik konvensional. Hal ini bisa terjadi karena dilengkapi dengan sistem nirkabel atau wireless.

Cara Kerja dan Komponen Speaker

Loudspeaker bekerja dengan mengubah gelombang listrik atau elektromagnetik menjadi gelombang suara atau ucapan menggunakan konverter.

Transduser speaker berperan dalam mengubah bentuk energi listrik menjadi gelombang suara. Selain itu, konverter juga mengubah kekuatan sinyal daya, baik yang diperkuat maupun yang dilemahkan.

Di pengeras suara, konverter ini memperkuat sinyal daya. Speaker biasa dan speaker komputer memiliki komponen yang sama karena bekerja dan berfungsi dengan cara yang sama.

Kerucut speaker menangkap gelombang sinyal listrik, yang diperkuat oleh transduser dan kemudian diubah menjadi gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

Berdasarkan metode kerja ini, komponen penting dari pembicara berikut ini dicantumkan.

  • Magnet

Komponen yang satu ini berfungsi untuk membuat induksi pada magnet yang ada di dalam speaker, sehingga tercipta medan magnet. Karena diketahui bahwa gesekan dua buah magnet secara induktif dapat menghasilkan arus listrik, hal ini dilakukan pada proses loudspeaker.

  • Kumparan

Kumparan dan magnet merupakan komponen speaker yang saling berhubungan satu sama lain. Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk mengalirkan arus listrik. Kumparan tersebut dapat diaktifkan sebagai magnet yang dapat menghasilkan listrik setelah proses induksi.

  • Conus

Conus adalah komponen speaker yang dapat menghasilkan gelombang. Gelombang ini diciptakan oleh pergerakan udara di sekitar komponen.

Selain itu, gelombang ini juga dihasilkan oleh pergerakan arus induksi dari kumparan. Hasil gelombang inilah yang kemudian disebut nada atau suara.

  • Membran

Komponen ini berfungsi untuk menerima arus atau gaya induksi dari magnet. Gaya induktif magnet dan koil diserap oleh membran.

Kemudian gaya tersebut diubah menjadi gelombang getaran yang dapat menghasilkan nada atau bunyi.

  • Casing

Komponen case tidak kalah pentingnya. Bagian ini digunakan untuk melindungi komponen di dalam speaker.

Bisa dibilang case ini adalah pelindung utama yang menjaga komponen di dalam speaker tetap dalam kondisi baik.

Model penutup speaker saat ini bervariasi dan umumnya terbuat dari logam, komposit, atau plastik.

Jenis-Jenis Speaker

Ada berbagai jenis speaker yang beredar di pasaran berdasarkan frekuensi dan kualitas suara yang dihasilkan.

Penting bagi Anda untuk mengenali jenis-jenis speaker sebelum menggunakannya agar berfungsi sebagaimana mestinya. Nah berikut adalah jenis-jenis speaker yang paling umum digunakan.

  • Speaker Tweeter

Tweeter adalah speaker terkecil, hanya berukuran 0,5-4 inci. Meski ukurannya kecil, kualitas suara speaker ini masih tergolong baik, bahkan output bassnya lumayan. Frekuensi earphone ini sekitar 3500 Hz – 20 kHz.

  • Speaker Mid Range

Speaker ini berukuran kecil, sekitar 4-6 inci. Kapasitas frekuensi berada pada kisaran 500 Hz – 5.000 Hz. Meski ukurannya kecil, speaker ini mampu menjangkau nada tinggi dengan baik.

  • Speaker Woofer

Speaker woofer merupakan jenis speaker dengan diameter 4 – 12 inch yang dapat menghasilkan suara bass yang baik karena dapat beroperasi pada frekuensi 40 Hz – 1.000 Hz.

Dipadukan dengan driver midrange atau tweeter, speaker woofer ini mampu menghasilkan suara dalam jangkauan yang lebih luas.

  • Speaker Sub Woofer

Speaker subwoofer adalah speaker yang dapat menghasilkan suara bernada rendah karena frekuensinya berada di kisaran 20Hz – 200Hz.

Oleh karena itu, keluaran suara yang dihasilkan seringkali berupa bass. Ukuran speaker ini di pasaran biasanya berkisar antara 12 hingga 21 inci.

  • Speaker Full Range

Speaker full-range memiliki kapasitas frekuensi yang besar, mulai dari 40 Hz – kHz.

Oleh karena itu, speaker ini mampu mengeluarkan suara dari rendah ke tinggi secara bersamaan. Pengeras suara broadband ini biasanya digunakan di stadion atau arena konser.

Jenis-jenis speaker berdasarkan fungsi dan bentuknya, dapat dibedakan menjadi:

  • Speaker Corong
  • Speaker Handphone
  • Speaker Hi-fi
  • Speaker Laptop
  • Speaker Televisi
  • Speaker Sound System (Home Theater)
  • Headphone
  • Earphone

Perbedaan Speaker Aktif dan Speaker Pasif

Dalam sistem suara hiburan kita dapat menemukan berbagai jenis speaker. Diantaranya dikenal sebagai speaker aktif dan pasif.

Apa perbedaan antara speaker aktif dan speaker pasif? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini:

  • komponen

Perbedaan loudspeaker aktif dan pasif berkaitan dengan komponennya. Dengan speaker aktif, Anda tidak perlu memasang komponen tambahan apa pun. Karena perangkat sudah memiliki sistem yang lengkap, tidak diperlukan peralatan tambahan untuk pengoperasiannya.

Seperti halnya speaker pasif, diperlukan perangkat tambahan yaitu amplifier untuk beroperasi. Jadi, agar bisa bekerja, speaker pasif harus dihubungkan terlebih dahulu ke amplifier.

  • Penggunaan

Perbedaan berikutnya adalah dalam penggunaan. Sedangkan untuk speaker aktif, biasanya kami gunakan untuk keperluan kecil.

Misalnya untuk mendengarkan lagu di rumah dan sebagainya. Intinya jangkauan suara dengan lingkungan sedikit lebih kecil.

Dengan speaker pasif, penggunaannya lebih spesifik. Misalnya saat digunakan untuk acara tertentu dalam skala yang lebih besar. Karena alat tersebut menawarkan jangkauan suara yang lebih luas.

  • Tingkat Kepraktisan

Loudspeaker aktif dan loudspeaker pasif memiliki tingkat kerumitan yang berbeda dalam penggunaannya. Jika loudspeaker aktif dapat dioperasikan tanpa masalah, hal ini berbeda dengan loudspeaker pasif yang memiliki tingkat pemasangan yang agak lebih rumit.

Oleh karena itu, speaker pasif jenis ini hanya dapat dioperasikan oleh orang yang terlatih atau terbiasa

Demikian sedikit pembahasan mengenai Mengenal Fungsi Speker semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare :).

Baca juga artikel lainnya tentang: