Fungsi Struktur Sosial: Contoh, Unsur, Ciri dan Bentuknya!

Fungsi Struktur Sosial: Contoh, Unsur, Ciri dan Bentuknya! – Fungsi struktur sosial dalam sosiologi, baik dalam diferensiasi sosial maupun stratifikasi sosial, adalah menciptakan dan memelihara proses-proses sosial agar tetap selaras. Berikut ini diuraikan beberapa fungsi struktur sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.


Fungsi Struktur Sosial di Masyarakat

Tentunya setiap kelompok masyarakat memiliki struktur sosial. Lalu apa sebenarnya fungsi struktur sosial dalam kaitannya dengan peran kelompok masyarakat? Sebagai berikut:


  • Sebagai Pengawas Sosial

Dalam hal ini struktur sosial berperan sebagai penindas atau antisipasi terhadap pelanggaran norma atau nilai dan peraturan dalam kelompok masyarakat.


  • Identitas Kelompok Masyarakat

Pada titik inilah struktur sosial berfungsi sebagai penegasan identitas suatu kelompok masyarakat. Identitas ini mengakibatkan kelompok masyarakat memiliki ciri atau sifat yang berbeda dengan kelompok lain.


  • Menanamkan Disiplin Sosial Pada Kelompok Masyarakat

Karena terdiri dari kelompok masyarakat, maka fungsi struktur sosial membantu setiap individu yang menjadi bagian dari kelompok masyarakat untuk mengembangkan kesadaran akan sikap, kebiasaan dan perilaku yang mencerminkan kelompok masyarakatnya.

Fungsi struktur sosial juga membagi kelompok masyarakat menurut perbedaan kelas, kelas atau budayanya.


Contoh Struktur Sosial Masyarakat Indonesia

Nah, itulah beberapa fungsi struktur sosial dalam masyarakat. Lantas bagaimana dengan contoh struktur sosial masyarakat Indonesia?

Secara sosiologis struktur sosial masyarakat Indonesia terbentuk dari perbedaan sosial horizontal atau diferensiasi sosial dan perbedaan sosial vertikal atau stratifikasi sosial. Berikut penjelasan beserta contoh struktur sosial masyarakat Indonesia:


  • Berdasarkan Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah penggolongan atau penggolongan masyarakat dalam arti perbedaan tertentu yang berada pada kedudukan yang sama, sama, dan sama. Dalam struktur sosial masyarakat, diferensiasi tidak memposisikan kelompok atau kelompok mana yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kelompok lain.

Semua golongan dan golongan dipandang setara dan sederajat, baik itu berdasarkan ras, suku, suku, agama, pekerjaan dan jenis kelamin. Semua kelompok sosial ini dianggap sederajat, sederajat atau sederajat di Indonesia.

Contoh struktur sosial masyarakat Indonesia adalah pengalaman berbasis marga seperti yang dialami marga Da Costa dari Flores atau marga Siregar dari Batak. Meski nama marga mereka berbeda, masing-masing marga memiliki peran dan kedudukan yang sama di masyarakat.

Diferensiasi sosial juga terjadi pada kelompok etnis di Indonesia. Suku bangsa yang berbeda di Indonesia, seperti Batak, Jawa, Sunda, Bali, Lombok, dll, memiliki kedudukan yang setara dalam masyarakat. Tidak ada suku yang memiliki posisi lebih tinggi atau lebih kuat dari yang lain.


  • Berdasarkan Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah penggolongan atau pengelompokan orang menurut strata atau tingkatan masyarakat. Dalam struktur sosial masyarakat, stratifikasi membelah masyarakat secara vertikal. Artinya ada kelompok orang yang posisinya lebih tinggi dari yang lain.

Biasanya klasifikasi ini dipengaruhi oleh status ekonomi, status sosial, dan kekuasaan. Klasifikasi ini juga dipengaruhi oleh kekuatan turun-temurun, pendidikan, pangkat atau jabatan.

Contoh struktur sosial masyarakat Indonesia berdasarkan stratifikasi sosial adalah adanya sistem kasta di beberapa sosial budaya. Misalnya yang terjadi di Yogyakarta dan Surakarta.

Masyarakat Yogyakarta dan Surakarta menganut sistem kasta yang dihasilkan dari pembagian tingkatan kelas sosial masyarakat di wilayah kerajaan.

Tingkat kelas tertinggi adalah aristokrasi, yang terdiri dari raja dan keturunannya, versus keluarga dengan ikatan darah. Tingkatan sosial berikut adalah agama, dengan yang terendah adalah pekerja, petani dan pedagang.

Semakin tinggi tingkat sosialnya, semakin besar kekuatan kelompok sosial tersebut. Namun sistem ini hanya berlaku pada adat istiadat dan budaya tanpa mempengaruhi posisi atau perilakunya dalam masyarakat.


Fungsi struktur sosial

  • Instrumen untuk Mencapai Tujuan Bersama

Fungsi struktur sosial Fungsi struktur sosial sebagai instrumen atau instrumen untuk mencapai tujuan bersama ditunjukkan dalam operasionalisasi organisasi. Dalam organisasi tersebut, orang-orang yang terlibat mengisi posisinya masing-masing.

Peran yang dimainkan setiap posisi mempengaruhi satu sama lain untuk membentuk hubungan yang saling bergantung. Visi organisasi selalu terkait dengan tujuan yang ingin dicapai bersama. Di sini struktur menjadi alat untuk mencapai tujuan. Tanpa struktur, proses pencapaian tujuan bersama akan menemui kendala jika tidak gagal.

Demikian pula struktur sosial dalam masyarakat berupa diferensiasi atau stratifikasi. Setiap individu berbeda baik secara horizontal maupun vertikal. Meski berbeda, ada hubungan satu sama lain. Keterkaitan inilah yang membentuk dinamika sosial masyarakat.


  • Alat Penunjuk Identitas

Struktur sosial juga berfungsi sebagai alat untuk menentukan identitas individu atau kelompok. Misalnya dalam diferensiasi sosial kita menyebut diri kita orang Sunda. Ketika kami pergi ke Australia, kami bertemu dengan orang Cina. Warna kulit kita berbeda, kita berada dalam struktur sosial yang berbeda.

Sebagai orang Sunda, kami memiliki warna kulit yang berbeda dan aksen yang berbeda dari orang Tionghoa. Perbedaan itu menjadi sarana untuk mengidentifikasi siapa kita.

Bahkan dalam stratifikasi sosial. Misalnya, Anda adalah bos, tetangga kami adalah karyawan. Tatanan sosial Anda ada di level atas sementara tetangga Anda di level bawah. Struktur ini menandai identitas Anda.


  • Penjaga Norma Sosial

Fungsi struktur sosial sebagai penjaga norma sosial terlihat dalam perilaku keseharian masyarakat yang memegang jabatan sosial tertentu. Misalnya, seorang siswa yang mengakui dirinya sebagai siswa belajar pada malam hari sebelum tidur. Perilaku belajar normal bagi siswa.

Struktur sosial yang membedakan dirinya sebagai siswa mendasari perilaku belajarnya. Di sini struktur sosial berfungsi untuk memelihara norma-norma sosial peserta didik, yaitu pembelajaran.

Contoh lainnya adalah seorang polisi lalu lintas yang mengakui dirinya sebagai petugas yang bertanggung jawab untuk mengatur keselamatan dan ketertiban lalu lintas.

Pekerjaannya sebagai polisi lalu lintas adalah bagian dari struktur sosial tertentu. Jika pengendara sepeda motor yang tidak bersalah dihentikan dan tiket dikeluarkan, polisi lalu lintas melakukan pelanggaran terhadap norma. Jika mereka sadar akan posisinya dalam struktur sosial, maka perilakunya sesuai dengan norma sosial.


  • Pemersatu Unit Sosial yang Berbeda

Struktur sosial juga dapat bertindak sebagai agen pemersatu. Fungsi struktur sosial sebagai pemersatu bisa dilihat, misalnya pada janji pemuda. Kaum muda saat itu sadar akan perbedaan etnis, bahasa dan identitas nasional yang mereka kenakan.Struktur diferensiasi ini sebenarnya berhasil menjadi pengikat untuk mewujudkan cita-cita bersama.


  • Petunjuk Tingkah Laku

Fungsi struktur sosial yang juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai pedoman perilaku manusia, terutama ketika berhubungan dengan orang lain. Misalnya, ketika kita bertemu dengan seorang profesor di kampus, kita menjadi sadar akan posisi sosial profesor tersebut.

Jadi ketika kita bertemu dan berbicara, kita berperilaku sebagaimana kita bersikap terhadap profesor sesuai dengan norma yang berlaku. Jika kita bertemu seseorang di jalan, tetapi karena kita tidak tahu di mana posisi orang itu dalam struktur sosial, kita akan bingung bagaimana harus berperilaku dengan benar.


Unsur-unsur Struktur Sosial

  • Adanya pengetahuan dan kepercayaan dari anggota komunitas yang berfungsi sebagai alat analisis bagi anggota komunitas.
  • Anggota masyarakat merasakan solidaritas
  • Adanya kesamaan tujuan dan cita-cita masyarakat.
  • Adanya nilai dan norma sosial yang menjadi tolak ukur dan pedoman bagi anggota masyarakat dalam berperilaku.
  • Adanya posisi dan peran sosial yang menentukan pola tindakan atau perilaku anggota masyarakat.
  • Adanya kekuasaan berupa kemampuan memerintah oleh anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan agar sistem sosial dapat terus eksis.
  • Adanya tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peran anggota masyarakat.
  • Adanya sistem sanksi yang memasukkan reward dan penalty dalam sistem sosial agar norma tersebut dapat dipenuhi.
  • Kehadiran instrumen atau perangkat sistem sosial, misalnya B. institusi dan institusi sosial.
  • Adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang terkait dengan perbedaan keterampilan dan persepsi di antara anggota masyarakat.

Ciri Struktur Sosial

  • Bersifat Abstrak

Artinya tidak bisa dilihat dan tidak bisa dirasakan. Struktur sosial merupakan hierarki jabatan dari yang tertinggi sampai yang terendah yang bertindak sebagai saluran kekuasaan dan tatanan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.


  • Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal

Struktur sosial dalam dimensi vertikal merupakan hierarki status sosial dengan segala perannya, sehingga menjadi suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status tertinggi hingga struktur status terendah. Sedangkan dalam dimensi horizontal struktur sosial, seluruh masyarakat terbagi dalam kelompok-kelompok sosial berdasarkan ciri-cirinya yang memiliki kesamaan.


  • Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Masyarakat

Proses sosial yang berlangsung dalam suatu struktur sosial, termasuk kecepatan lambatnya proses itu sendiri, sangat dipengaruhi oleh pembentukan struktur sosial tersebut. Merupakan bagian dari sistem untuk mengatur perilaku dan pola PR.

Struktur sosial suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antar individu dalam masyarakat tersebut.


  • Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah

Struktur sosial merupakan fase perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua definisi, yaitu struktur sosial, dimana peran empiris berperan secara empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, dan dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat fase stabilitas dan keteraturan dihentikan dan integrasi sosial berkelanjutan sebelum proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat terancam.


Bentuk dan contoh struktur sosial

Setiap individu adalah bagian dari struktur masyarakat. Ketika kita berbicara tentang struktur sosial, kita juga akan berbicara tentang posisi atau posisi individu dalam masyarakat. Posisi atau posisinya ada yang vertikal dan ada pula yang horizontal. Berikut adalah dua bentuk struktur sosial dalam masyarakat kita:


  • Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial juga dikenal sebagai stratifikasi sosial. Secara konseptual, stratifikasi sosial adalah pemisahan vertikal atau hierarkis antar anggota masyarakat.

Sistem sosial masyarakat kita diibaratkan kue lapis, artinya masyarakat kita tidak sama tetapi memiliki lapisan. Kelompok sosial yang berbeda dengan ciri tertentu memiliki posisinya masing-masing, ada yang berada pada strata atas, menengah dan bawah. Kedudukan masing-masing kelompok dipengaruhi oleh tiga faktor: ekonomi, status sosial dan kekuasaan politik.

Dalam sosiologi, stratifikasi sosial terjadi terutama karena ketimpangan dan akses terhadap sumber daya yang terbatas, seperti pendidikan.

Dalam hal ini, konsep stratifikasi sangat erat kaitannya dengan konsep kelas sosial. Kelompok yang sangat dihargai di mata masyarakat adalah bagian dari masyarakat kelas atas. Kelompok yang menerima penghargaan moderat adalah bagian dari kelompok masyarakat sipil. Bagaimanapun, kelompok yang mendapat penghargaan rendah adalah bagian dari kelompok masyarakat kelas bawah.

Misalnya, pekerja kantoran dengan posisi tinggi di sebuah perusahaan kini dianggap sukses dan dihormati dalam konteks masyarakat perkotaan modern dan karenanya menempati kelas sosial atas. Sementara itu, penganggur dan tidak memiliki status pendapatan cenderung dipandang inferior dan menempati kelas sosial yang lebih rendah.


  • Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial juga dikenal sebagai diferensiasi sosial. Berbeda dengan stratifikasi sosial, di mana orang dibagi menjadi struktur horizontal atau vertikal, diferensiasi sosial adalah pengelompokan orang horizontal.

Dalam konsep diferensiasi sosial, masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang berbeda dipandang sama, artinya tidak ada kelompok di tingkat atas atau bawah dan tidak ada kelompok yang lebih menghormati di mata masyarakat dan kelompok lain yang dianggap sama. unggul.

Diferensiasi sosial menunjukkan keberagaman kehidupan sosial dalam masyarakat. Keberagaman sendiri merupakan elemen penting dalam masyarakat karena terkait dengan dinamika dan proses integrasi ke dalam masyarakat.

Diferensiasi sosial (perbedaan sosial) dibagi menjadi dua ciri:


  1. Ciri-ciri Sosial

Karakteristik sosial dimaksudkan untuk berhubungan dengan fungsi individu dalam kehidupan sosial. Dalam hal ini setiap individu memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan dan mata pencahariannya sehari-hari. Setiap pekerjaan memiliki posisi yang sama, tidak ada pekerjaan yang dianggap lebih unggul dari yang lain.

Misalnya, mari bandingkan pekerjaan presiden dan pel. Pekerjaan mana yang lebih penting di antara kedua pekerjaan tersebut? Tentunya keduanya penting karena masing-masing memiliki peran dan tugas yang berguna bagi masyarakat luas.

Dalam stratifikasi sosial, setiap profesi berkontribusi untuk menciptakan keseimbangan dalam sistem sosial masyarakat kita. Setiap pekerjaan memiliki tugas dan fungsinya yang tidak dapat dibandingkan secara vertikal.


  1. Ciri-ciri Fisik

Sifat fisik tersebut berkaitan dengan kondisi fisik individu yang dilihat, misalnya ras, warna kulit, warna mata, postur tubuh, dll. Dalam pengertian ini, keragaman ciri fisik individu adalah sama.

Misalnya, orang yang lahir dengan kulit putih tidak bisa dianggap lebih unggul dari orang yang lahir dengan kulit hitam. Setiap warna kulit memiliki hak dan kedudukan dalam masyarakat dan memiliki nilai yang setara di mata masyarakat.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Struktur Sosial: Contoh, Unsur, Ciri dan Bentuknya! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: