Fungsi AMDAL: Manfaat, Komponen, Prosedur, Contoh dan Jenis

Fungsi AMDAL: Manfaat, Komponen, Prosedur, Contoh dan Jenis – Jika proyek baru akan berdampak pada lingkungan, analisis AMDAL biasanya dilakukan Bagaimana AMDAL? Jika Anda belum mengetahui apa arti amdal, Anda bisa menyimak penjelasan pengertian amdal di sini. Selain penjelasannya berikut fungsi, kelebihan komponen, dan jenis AMDAL adalah sebagai berikut:


Fungsi AMDAL

  • AMDAL memiliki banyak fitur, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Dukungan dalam membuat keputusan tentang dampak lingkungan dari bisnis dan / atau aktivitas yang direncanakan
  • Memberikan masukan dalam membuat draf teknis rencana dan / atau kegiatan secara rinci
  • Pemberian kontribusi untuk pemantauan lingkungan dan persiapan rencana pengelolaan
  • Memberikan informasi kepada publik tentang dampak rencana dan kegiatan bisnis.

Manfaat AMDAL

  1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

  • Hindari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
  • Hindari konflik dengan komunitas.
  • Menjaga pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
  • Perwujudan tanggung jawab negara dalam pengelolaan lingkungan.

  1. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.

  • Pastikan kelangsungan bisnis.
  • Menjadi rujukan dalam peminjaman.
  • Interaksi yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk menunjukkan kepatuhan terhadap hukum.

  1. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat

  • Ketahui efek dari suatu aktivitas sejak awal.
  • Melakukan dan melakukan kontrol.
  • Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen AMDAL

Ada beberapa komponen penting yang terlibat dalam proses AMDAL. Di bawah ini adalah beberapa komponen AMDAL, termasuk yang berikut ini:


  • Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

PIL ini merupakan salah satu bentuk ilmu praproyek dimana perencana nantinya melakukan kajian lingkungan di lokasi dimana suatu kegiatan atau kegiatan sedang dilakukan. Kajian pra lingkungan ini mencakup semua aspek kimia, fisika, sosial, biologi, ekonomi dan juga budaya sekitarnya.


  • Kerangka Acuan (KA)

Setelah melakukan kajian informasi lingkungan, pengelola membuat kerangka acuan yang akan menjadi dasar pelaksanaan proyek. Mandat tersebut terdiri dari laporan-laporan dari studi pra-lingkungan.


  • Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

Komponen AMDAL selanjutnya merupakan bagian utama yaitu melakukan analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam melakukan analisis ini, pengelola harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan lingkungan serta mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul. Ini adalah fase di mana keputusan tentang proyek dibuat.


  • Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Komponen AMDAL ini mencakup semua bentuk pemantauan kemajuan proyek dari konstruksi hingga penyelesaian. Pemantauan ini harus dilakukan secara terus menerus agar dapat atau dapat dilakukan sesuai dengan aturan yang sebenarnya.


  • Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

Selain pemantauan, setiap orang yang terlibat juga harus dilibatkan dalam pengelolaan suatu proyek. Pengelolaan ini bertujuan untuk menjaga fungsi lingkungan dan menghindari terjadinya penyimpangan.


Prosedur Amdal

Prosedur amdal ini biasanya terdiri dari beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

  • Proses Penapisan atau Screening atau Wajib Amdal

Proses Penyaringan Amdal (Proses Seleksi Amdal Wajib) adalah proses yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya suatu kegiatan atau kegiatan yang direncanakan untuk membuat suatu amdal. Di Indonesia, proses penyaringan biasanya dilakukan dengan sistem penyaringan satu langkah.

Ketentuan dalam rencana kegiatan atau kegiatan yang atau tidak boleh atau tidak boleh dilengkapi dengan dokumen amdal dapat atau dapat ditemukan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang jenis rencana usaha atau kegiatan yang dipersyaratkan disertai dengan amdal. menjadi.

Yang menjadi pertimbangan dalam penyaringan biasanya terkait dengan dasar pemeriksaan suatu kegiatan atau kegiatan yang menjadi wajib amdal dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001. Isinya antara lain:

  1. Keputusan BAPEDAL No. 064 tahun 1994 tentang Pedoman Dampak Penting, yang mengkaji sejauh mana pengaruh penting suatu kegiatan.
  2. Referensi internasional yang memuat konten kegiatan wajib AMDAL atau kegiatan yang dilakukan oleh beberapa negara.
  3. Ketidakpastian tentang kemampuan teknologi yang ada atau yang tersedia untuk mengatasi dampak negatif juga penting.
  4. Beberapa penelitian yang telah atau telah dilakukan oleh perguruan tinggi terkait dengan amdal wajib.
  5. Ada masukan dan / atau saran dari semua bidang teknis terkait.

  • Proses Pengumuman

Semua rencana kegiatan yang dilakukan juga harus membuat amdal. Oleh karena itu, semua rencana kegiatan wajib diketahui publik sebelum pemrakarsa dengan membuat amdal. Pengumuman harus dilakukan oleh penanggung jawab dan juga oleh pemrakarsa kegiatan / kegiatan.

Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian pendapat, saran dan tanggapan harus diatur dalam Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08 Tahun 2000. Isinya tentang pelibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proses amdal.


  • Proses Pelingkupan (Scaping)

Scoping adalah proses pertama dalam menentukan ruang lingkup masalah dan menentukan implikasi utama dari suatu rencana kegiatan. Tujuan dari ruang lingkup ini adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak lingkungan yang signifikan, serta menentukan tingkat kedalaman studi.

Tujuan selanjutnya adalah untuk menentukan ruang lingkup studi dan untuk memeriksa kegiatan atau kegiatan lain yang telah dikaitkan dengan kegiatan atau kegiatan yang direncanakan. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan kontribusi dari komunitas harus dipertimbangkan sebagai bagian dari proses pelingkupan.


  • Penyusunan dan Penilaian KA-ANDAL

Setelah KA-ANDAL selesai, pemrakarsa dapat atau dapat menyerahkan dokumen kepada Komisi Peninjau Amdal untuk penilaian. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari. Waktu ini dihitung melebihi apa yang dibutuhkan atau dibutuhkan kompilator untuk memperbaiki atau melengkapi dokumen.


  • Penyusunan dan Penilaian pada ANDAL, RKL

Pembuatan ANDAL, RKL dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah atau telah disepakati bersama. Hal ini bisa atau bisa disimpulkan dari hasil penilaian Komisi Amdal. Setelah semua terkumpul, pemrakarsa dapat menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada Komisi Pemeriksa Amdal untuk dievaluasi kembali.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, rentang waktu penilaian amdal ini kurang lebih 75 hari. Hal yang sama berlaku untuk RKL dan RPL, yang semuanya melampaui waktu yang dibutuhkan kompilator untuk merevisi atau menyempurnakan dokumen.


Contoh Amdal

Banyak contoh kasus amdal di Indonesia, seperti kasus TPA, Bantar Gebang, kasus Bekasi. Apa yang jika disatukan dalam bentuk amdal akan terlihat seperti ini:


  • Latar Belakang Masalah

Apa pengaruh sampah yang ada di TPA Bantar Gebang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar?

Bagaimana sistem pengelolaan dan kebijakan pemerintah dalam menangani sampah di wilayah Bantar Gebang Bekasi dan sekitarnya?


  • Data dan Fakta yang ada di Lapangan

Fakta ini menunjukkan bahwa penyakit menyerang banyak orang di sekitar TPA. Seperti ISPA, maag, mialgia, anemia, infeksi dan alergi kulit, asma, reumatik, tekanan darah tinggi dan masih banyak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa TPA Bantar Gebang berdampak negatif bagi masyarakat dan sekitarnya.

Menurut data yang ada, jumlah sampah rumah tangga yang berasal dari rumah tangga sekitar 2.915.263.800 / ton. Volume lumpur Septi Tanc saat ini 60.363,41 ton / tahun. Jumlah limbah dari industri pengolahan tersebut mencapai 8.206.824,03 ton per tahun.

Data menunjukkan bahwa jumlah sampah di TPA Bantar Gebang telah melebihi batas maksimal. Agar dapat menimbulkan berbagai penyakit di daerah tersebut, maka harus ditangani secepatnya. Pasalnya, banyaknya sampah yang menumpuk sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.

Banyak faktor yang menyebabkan jumlah sampah semakin meningkat setiap tahunnya. Misalnya akibat buruknya kegiatan atau kegiatan operasional yang kemudian menimbulkan pencemaran perairan di sekitar TPA. Serta air tanah dari limbah dan dimulainya kebakaran dari pembakaran gas metan.

Beberapa langkah yang telah diambil dari cleaning service ini untuk mengatasi permasalahan sampah di TPA Bantar Gebang. Berikut ini termasuk:

Penambahan fasilitas kesatuan pada sistem pengolahan sampah dan peningkatan efisiensi pengolahan sampah sehingga kualitas sampah memenuhi persyaratan untuk pembuangan selanjutnya.

Memperbaiki dan memperbaiki pengolahan sampah agar sesuai dengan praktek yang ada yaitu sanitary landfill.

Bantuan untuk masyarakat sekitar yang tinggal tidak jauh dari TPA yaitu dengan adanya Puskesmas, penyediaan air bersih dan juga ambulans. Menyediakan pemulung yang biasa berkeliaran di TPA agar tidak mengganggu aktivitas petugas atau kegiatan operasional.


  • Hasil Analisa

  1. Bagaimana Dampak Sampah bagi Lingkungan Masyarakat

Jumlah sampah yang melimpah dan kondisi TPA yang buruk menyebabkan berkembangnya berbagai macam penyakit. Yang terjadi di masyarakat sekitar TPA, selain keberadaan TPA juga merusak lingkungan dan ekologi sekitarnya. Munculnya pencemaran tanah, yang juga berbahaya.

Lahan yang sebelumnya bersih bercampur dengan sampah atau sampah yang ada. Sehingga potensi pencemaran tanah yang dilihat secara fisik akan berlangsung cukup lama.


  1. Bagaimana Sebuah Sistem Pengelolaan Sampah dan kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pengelolaan sampah menjadi buruk dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya faktor internal yang meliputi sumber daya manusia, kualitas yang kurang, atau kualitas yang kurang dalam pembuangan limbah dan TPA. Faktor lainnya adalah faktor eksternal yaitu kurangnya lahan untuk TPA di kota-kota besar.


  1. Tentukan Siapa yang Akan Mengelola TPA dan Bagaimana Pengelolaannya

Metode administrasi yang benar akan menerapkan aturan yang berbeda dan teknologi apa yang akan digunakan untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan aturan yang ada terkait kondisi dan pengelolaan TPA.

Teknologi yang akan digunakan disesuaikan dengan besarnya anggaran yang tersedia, terutama kemampuan pemilik proyek untuk menentukan biaya yang dihadapinya.


Jenis Jenis AMDAL

  • AMDAL perorangan yang hanya merupakan satu jenis usaha atau kegiatan yang kewenangan pengembangannya berada di bawah suatu instansi yang bertanggung jawab atas usaha atau kegiatan tersebut
  • AMDAL terintegrasi atau multisektoral adalah hasil studi tentang dampak lingkungan utama dan utama dari usaha atau kegiatan terintegrasi yang direncanakan dan mencakup lebih dari satu otoritas yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi AMDAL: Manfaat, Komponen, Prosedur, Contoh dan Jenis semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: